Jumat, 24 Juli 2020

PISAV Pertemuan 2 "Rangkaian Crossover"


4. Cara Kerja Rangkaian Crossover
    Pada dasarnya, loudspeaker terdiri atas tiga jenis berikut.
a. Speaker bass (speaker woofer) menggunakan frekuensi 200 Hz – 700 Hz.
b. Speaker middle (speaker mid-range) menggunakan frekuensi antara 700 Hz – 3 kHz.
c. Speaker treble (tweeter speaker) menggunakan frekuensi antara 3 kHz – 16 kHz.
 
    Cara kerja rangkaian crossover sangat sederhana. Rangkaian crossover bagian bass akan membuang nada middle dan treble sehingga yang tertinggal hanyalah nada bass saja. Nada bass inilah yang kemudian diteruskan ke speaker bass atau speaker woofer. Demikian pula untuk cara kerja rangkaian crossover bagian middle dan treble.
    Pada bagian middle, rangkaian crossover akan membuat nada bass dan nada treble sehingga hanya tertinggal nada middle saja. Nada middle inilah yang diteruskan ke speaker middle. Pada bagian treble, crossover akan membuang nada bass dan middle dan menyalurkan nada treble ke tweeter. Cara kerja rangkaian crossover intinya hanya meneruskan nada tertentu saja ke loudspeaker, sedangkan nada yang tidak dibutuhkan akan dibuang.
 
5. Skema Rangkaian Crossover
    Berikut ini skema rangkaian crossover aktif dan crossover pasif.
a. Rangkaian Crossover Aktif
    Rangkaian crossover aktif ini cocok digunakan untuk system audio Hi-Fi dengan menggunakan LM833 penguat operasional ganda. Crossover aktif ini membagi sinyal audio yang masuk kompleks menjadi dua band, frekuensi output rendah dan frekuensi output tinggi. Kedua band tersebut secara terpisah diperkuat oleh dua tahap power amplifier yang disetel untuk band frekuensi rendah dan yang lain disetel ke masing masing tahap frekuensi (bi-amping).
    Rangkaian crossover ini menggunakan semikonduktor nasional LM833. LM833 ialah sebuah penguat operasional ganda (op-amp) khusus yang dirancang untuk aplikasi audio. Rangkaian ini dapat dibagi menjadi dua bagian, bagian filter high pass dan bagian low pass filter. IC2b membentuk tatanan sirkuit butterworth pass filter rendah pertama dan output frekuensi rendah tersedia di pin output (PIN1). Output frekuensi tinggi tersedia di pin 8 dari IC1a. Rangkaian dapat diaktifkan menggunakan pasokan ganda +15/-15 V DC. R dan C dapat diubah untuk mendapatkan frekuensi crossover yang berbeda.
 
b. Rangkaian Crossover Pasif
    Rangkaian crossover sebenarnya hanya terdiri atas rangkaian penyaring frekuensi. Adapun komponen yang digunakan hanyalah lilitan dan kapasitor. Berikut skema rangkaian crossover pasif beserta komponen.
Gambar 1.7 Rangkaian crossover pasif
 

0 komentar:

Posting Komentar

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...