Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Instalasi sistem audio paging, yang kali ini akan dilanjutkan membahas Jenis Sistem Audio Paging dan Level Kebisingan dan Tekanan Bunyi Loudspeaker.
3. Jenis Sistem Audio Paging
Masalah utama dalam perencanaan sistem penyuaraan umum (Public Address/PA) adalah bising dan karakteristik tempat di mana sistem akan dilakukan instalasi. Bising dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bising yang berasal dari dalam gedung dan dari luar gedung.
Bising dalam gedung dapat berasal dari suara sistem penyejuk ruangan, orang bicara, suara mesin, atau apa saja yang terjadi dalam gedung. Sementara itu, bising luar gedung bisa berasal dari suara lalu lintas, aliran air, ombak laut, atau berbagai hal yang terjadi di tempat itu berada. Bising ini dari waktu ke waktu dapat berubah-ubah. Karakteristik akustik akan menjadi masalah jika sistem penyuaraan umum diinstal dalam gedung. Faktor utamanya adalah pengulangan (reverberation) dan gema (echo).
a. Paging System Only
Sebuah
paging system yang hanya memberikan fasilitas panggilan / pengumuman dan tak
jarang juga di berikan fasilitas BGM (back ground music). Speaker yang
dibutuhkan bervariasi, bisa berupa ceiling speaker untuk di ruangan/horn
speaker untuk di parkir/lapangan. Kebutuhan speaker dan lainnya tentunya perlu
dipahami spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut blok diagramnya.
Blok
diagram diatas, disimulasikan 4 Zone dan menggunakan amplifier yang terpisah
untuk setiap Zone. Dengan sistem ini, panggilan/pengumuman bisa dipilih setiap
zone yang dikehendaki dengan menghidupkan switch selector Zone yang
dimaksud. Panggilan juga bisa dilakukan secara keseluruhan, yaitu dengan
menghidupkan switch ALL CALL. Bila diperlukan DVD player/komputer bisa
ditambahkan ke sistem di atas dengan menghubungkan ke input AUX. Berikut ini blok
diagram dalam bentuk lain, yaitu amplifier yang digunakan terbatas. 1
Amplifier →
digunakan oleh 2 Zone.
Gambar 6.8 Blok diagram paging system only (2)
Untuk
sistem di atas, hal yang perlu diperhatikan ialah total daya setiap zone,
sehingga total daya Zone 1 + Zone 2 → tidak
melebihi daya dari amplifier. Dalam bentuk lain, bisa saja 1 amplifier untuk 3
Zone dan seterusnya. Semua tergantung dari jumlah daya setiap Zone yang
dipasang.b. Paging System with Attenuator
Sistem
ini adalah pengembangan dari sistem pertama. Perbedaannya ialah di setiap
speaker diberikan alat pengatur suara, yang disebut attenuator. Dengan penambahan attenuator ini maka tingkat kekerasan suara setiap speaker bisa
diatur mulai dari off sampai maksimum. Kelemahan sistem ini ialah bila
ada panggilan, ruangan yang kondisi attenuator-nya off tidak akan bunyi. Berikut
blok diagramnya.
Gambar 6.9 Blok diagram paging system with attenuator (1)
Sama
halnya seperti blok diagram sebelumnya, 1 amplifier juga bisa dipergunakan oleh
lebih dari 1 Zone, asal diperhatikan total daya dari semua zone tidak melebihi
daya amplifier. Berikut blok diagramnya.Gambar 6.10 Blok diagram paging system with attenuator (2)
c. Paging System with Emergency System Selain
bisa dipergunakan sebagai pengumuman/panggilan, system ini juga bisa dipergunakan
sebagai panggilan/pengumuman dalam keadaan darurat. Bila switch emergency
ditekan, semua speaker akan bunyi meskipun attenuator/ volume control dalam
keadaan off. Switch emergency bisa dipasang di setiap zone atau juga hanya di
security. Jika diperlukan, bisa saja ditambahkan fasilitas sirine. Bersamaan
dengan switch emergency di tombol, sirine akan bunyi beberapa saat dan
selanjutnya pengumuman apa yang terjadi dan untuk memandu pelaksanaan evakuasi.
Berikut blok diagramnya.
Gambar 6.11 Blok diagram paging system with emergency system
Penggunaan
attenuator disesuaikan kebutuhan, bisa Attenuator/volume control bisa saja
tidak dibutuhkan jika speaker tersebut dipasang di koridor ruangan, lobi,
atau di area parkir.4. Level Kebisingan dan Tekanan Bunyi Loudspeaker
Jika level bising (noise) lebih tinggi dari level bunyi yang keluar dari loudspeaker, bunyi dari loudspeaker tidak dapat didengar. Perbedaan level bunyi yang dibutuhkan antara bunyi loudspeaker dan level bising bervariasi tergantung dari jenis derajat kebisingan. Namun, perbedaan tekanan bunyi antara 6-8 dB sudah cukup untuk digunakan dan sekitar 3 dB cukup untuk digunakan sebagai musik latar belakang atau program musik lainnya.
a. Penyesuaian Tegangan Konstan
Dalam teknik penyuaraan profesional pada penguat daya terdapat yang dinamakan keluaran tegangan konstan. Keluaran tegangan konstan ini memudahkan penyesuaian loudspeaker dengan daya yang berbeda-beda pada pengeluaran penguat dan memungkinkan penyesuaian pembagian daya penguat dengan karakteristik akustik ruangan.
Gambar 6.12 Contoh speaker dalam jumlah banyak
Dalam norma disepakati tegangan keluaran sebesar 50, 70, dan 100 V. Jumlah impedansi keseluruhan tidak boleh lebih kecil dari tahanan keluaran penguat. Kelebihan lainnya adalah dengan tingginya tegangan kerja maka penghantar dapat dipakai yang lebih kecil dibandingkan pada sistem tegangan rendah, juga berarti kerugian daya pada loudspeaker yang jauh dapat dihindari.b. Konstan 50/70/100 V
Tegangan konstan antara 50/70/100. tegangan 50 V akan mempunyai kebaikan berdasarkan keamanan karena tegangan belum begitu tinggi sehingga aman untuk manusia. Perbedaan pengambilan daya antara 100 V dan 70 V berkisar antara 3 dB atau 50%, ini berarti pada pengubahan dari tegangan keluaran konstan 100 V ke 70 V dapat dipasang jumlah loudspeaker dua kali lipat dengan daya yang sama.
Untuk perubahan dari 100 V ke 50 V beban loudspeaker akan terenduksi seperempatnya, jadi akan dapat dipasang jumlah loudspeaker empat kali lipat lebih banyak.
Tugas 1 PISAV Genap: Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PISAV Kelas 12
0 komentar:
Posting Komentar