Power
amplifier bertugas untuk menguatkan sinyal sejauh mungkin dengan daya guna yang
sesuai. Kepentingan utama sebuah penguat akhir, yang juga disebut penguat daya,
terletak pada pembangkitan daya bolak-balik untuk loudspeaker. Transistor harus
dikendalikan maksimal jika dia seharusnya memberikan daya yang besar karena
tidak liniernya kurva transistor akan menimbulkan cacat. Selain masalah
efisiensi penguat daya maksud perbandingan dari daya bolak-balik yang diberikan
dan daya arus searah yang diambil sebesar mungkin karena biaya operasi dan
pendinginan transistor yang besar.
Berikut adalah dasar dari penguat akhir.
a. Penguat
Tunggal
Gambar
3.10 Penguat
akhir Kelas A
Penguat
dengan transistor tunggal bekerja selalu dalam kelas A. Titik kerja penguat
kelas A berada kira-kira ditengah. Pada penguat akhir kelas A, kedua sinyal
setengah gelombang dikuatkan oleh sebuah transistor.Penguat kelas A mempunyai
kekurangan bahwa catu dayanya besar. Ketika
tanpa pengendalian pada masukan telah mengalir pula arus kolektor yang relatif
besar. Dengan demikian, daya guna dari penguat ini kecil sehingga hanya
digunakan untuk daya keluaran yang kecil. Daya guna adalah perbandingan daya
arus bolak-balik yang diberikan pada pemakai P2 dengan daya arus searah dari
sumber daya Ps yang diambil, yang juga tergantungan pada rangkaian.
b. Penguat
Push Pull
Penguat
push pull dibangun dengan dua transistor yang masing-masing bekerja dalam kelas
B. Titik kerja kelas B terletak pada batas arus sisa sehingga satu transistor
hanya menguatkan setengah tegangan sinyal. Tanpa pengendalian hanya mengalir
arus kolektor yang kecil yang dapat diabaikan.
Daya
hilang saat diam dengan demikian kecil sehingga daya gunanya sangat besar. Kekurangan
penguat kelas B adalah untuk menghasilkan tegangan bolak-balik penuh diperlukan
dua transistor cacat saat melewati titik nol, yang dinamakan cross over atau
cacat B. Cacat ini disebabkan oleh tegangan jenuh basis-emiter. Daya guna
penguat push pull kelas B lebih besar dari penguat yang bekerja dikelas A. Jadi,
daya guna penguat push pull tiga kali dari penguat tunggal kelas A. Penguat
push pull dibagi dalam dua jenis penguat komplementer dan penguat komplementer
quasi. Jenis ini berbeda dalam pasangan kedua transistornya.
c. Penguat
Komplementer
Gambar
3.11 Rangkaian
dasar penguat komplemen
Penguat
komplementer ini penguat push pull yang menggunakan dua transistor akhir yang
berpasangan komplementer NPN dan PNP. Transistor NPN akan hidup jika mendapat
tegangan bias basis positif dan transistor PNP akan hidup jika mendapat
tegangan bias basis negatif. Pada
saat sinyal setengah gelombang positif transistor akan hidup dan transistor TR2
akan mati. Maka akan terjadi aliran arus dari baterai (+) melalui transistor
TR1, kapasitor C lalu loudspeaker dan kembali ke baterai (-). Arus ini
sekaligus mengisi kapasitor C sesuai dengan polaritasnya. Pada sinyal setengah
gelombang negatif transistor TR1 akan mati dan transistor TR2 akan hidup.
Aliran arus dari kapasitor C (+) melalui TR2 ke loudspeaker dan Kembali ke
kapasitor C (-). Pada saat sinyal setengah gelombang negatif kapasitor C sebagai
catu daya transistor TR2.
d. Cacat
Silang
Agar
dapat hidup, transistor-transistor memerlukan tegangan bias. jika kedua transistor
tidak diberi tegangan bias basis, karakteristiknya yang diperoleh yaitu adanya
cacat silang. Dengan melalui pemilihan tegangan bias basis emiter kita mengatur
arus diam yang kecil. Sehingga cacat yang berasal dari daerah lengkung kurva
dapat dihindari.
Penguat
komplementer (complement) daya keluarannya lebih besar, kita dapat mengendalikan
dua transistor akhir. Kedua transistor akhir ini bertipe sama (NPN dan NPN). Tingkat
akhir seperti ini yang dengan daya keluaran besar sudah tentu memerlukan
tingkat penggerak dan tingkat depan yang dapat menyediakan arus basis untuk
transistor akhir yang besar.
Gambar
3.14 Penguat akhir komplementer quasi
Pada
sinyal setengah gelombang posistif transistor TR1 hidup dan melalui tegangan
jatuh pada R1 transistor TR3 akan hidup. Kedua transistor mengalirkan arus yang
besar melalui loudspeaker dan mengisi kapasitor C. Pada sinyal setengah
gelombang negatif transistor TR2 hidup melalui tegangan jatuh pada R2
transistor TR4 hidup. Arus mengalir dari kapasitor C melalui kedua transistor
dan loudspeaker. Dengan demikian kapasitor C mengalami pengosongan. Harga R1
dan R2 harus sama, dengan demikian kedua transistor daya dikendalikan dalam
bentuk yang sama.TUGAS PISAV KELAS 11 | TUGAS 2
0 komentar:
Posting Komentar