Tampilkan postingan dengan label PISAV KELAS 12. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PISAV KELAS 12. Tampilkan semua postingan
Senin, 15 Februari 2021
PISAV Pertemuan 5 Genap - Pembuatan Master Rekaman Audio
MEMBUAT MASTER REKAMAN AUDIO
Kata recording diambil dari bahasa Inggris. Namun, di belahan dunia manapun kata recording sudah sangat familiar di telinga semua orang. Dalam bahasa Indonesia, kata "recording" berarti 'merekam'. Definisi recording sebenarnya ialah mencatat atau mengabadikan sesuatu melalui peranti rekam, sesuatu itu bisa dalam bentuk suara atau pun gambar, yang berikutnya kita dapat mendengar atau melihatnya kembali.
1. Jenis Produksi Audio
Produksi audio merupakan produksi untuk pembuatan program audio yang dirancang untuk diperdengarkan kepada pendengar. Kegiatan produksi audio ini biasanya dilakukan oleh stasiun radio. Elemen-elemen yang digunakan dalam media audio, yaitu kata, musik, dan efek suara. Jenis-jenis produksi audio bisa dijabarkan sebagai berikut.
a. Program Radio
Radio merupakan media auditive, yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Penyampaian gagasan, ide, dan pesan radio melalui gelombang elektromagnetik yang berupa sinyal-sinyal audio. Berdasarkan jenisnya, konten dalam program radio dibagi menjadi beberapa hal berikut.
1) Program hiburan
Informasi yang disajikan dalam program ini bersifat untuk menghibur para pendengar radio. Isi program di dalamnya termasuk musik, humor, drama, kuis, dan lain-lain. Pada umumnya, program hiburan ini menjadi program utama radio-radio di Indonesia.
2) Program berita
Program berita yang disajikan dalam program radio bersifat memberikan informasi kepada pendengarnya. Informasi yang disajikan dalam program berita radio, yaitu current affair, feature, dan entertainment. Current affair meliputi berita-berita straight-news yang sedang aktual dan faktual. Informasi ini disajikan dengan bahasa yang langsung tanpa ada alur cerita di dalamnya. Feature berisi tentang sisi lain dari lain dari berita yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat. Gaya bahasanya berbeda dengan straight-news karena feature menggunakan alur cerita dalam memberitakan informasinya. Berita entertainment berisi tentang berita yang menghibur dan ringan untuk diperdengarkan. Berita ini meliputi lifestyle dan tokoh-tokoh selebritas di dunia hiburan.
3) Program campuran
Program campuran berisi tentang materi-materi yang mendukung acara siaran radio sehingga menjadikan kemasan sebuah radio menjadi lebih menarik. Materi-materi tersebut, antara lain iklan, radio exposure, station id's, dan opening atau closing dari program-program siaran radio.
b. Music Recording
Music recording merupakan proses produksi untuk merekam musik. Pelaksanaannya biasanya dilakukan oleh studio rekaman, baik yang berskala kecil sampai perusahaan major label. Produksi musik ini melibatkan proses kreativitas di dalamnya untuk menentukan instrumen dan aransemen musiknya. Music recording ini biasanya dilakukan oleh para musisi untuk merekam lagunya sebagai bahan pembuatan album musiknya ataupun single untuk promo band mereka. Selain digunakan oleh para musisi, music recording juga dilakukan di dalam bagian produksi film untuk mengisi scoring music dalam film tersebut.
Senin, 08 Februari 2021
ULANGAN HARIAN 1 GENAP - PRODUKTIF 2 (PERENCANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO)
A. PETUNJUK PENGERJAAN SOAL
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal Ulangan Harian
2. Isilah Data Siswa dengan benar dan sesuai
3. Kerjakanlah dengan teliti dan cermat setiap soal yang diberikan
4. Periksa dan teliti kembali jawaban dengan benar sebelum mengirim jawaban
B. SOAL ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER GENAP
Berikut Link Soal UH 1 Semester Genap PISAV Kelas 12: https://bit.ly/UH1_PISAV12Genap
Senin, 01 Februari 2021
PISAV Pertemuan 4 Genap - Prosedur Instalasi Sistem Audio Paging
Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan tentang instalasi sistem audio paging pada sekolah yang dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal dan pengaplikasiannya.
1. Sound system untuk paging system/informasi/pengumuman/music pengantar istirahat
Gambar 6.13 Blok diagram sound system untuk paging system/informasi/pengumuman/music pengantar istirahat
Dengan amplifier ZA-2120, daya output 120 watt, mampu menyuplai 10 bh ZS-646R dan ZH-625SM 2buah. Daya input ZS-646R = 6 watt, ZH-625SM = 25 watt, ZA-2120 = 120 watt.2. Sound system untuk paging system + upacara bendera
Gambar 6.13 Blok diagram sound system untuk paging system + upacara bendera (1)
Blok diagram di atas, adalah kombinasi antara sound system untuk paging/pengumuman, dengan fasilitas untuk upacara bendera/kegiatan di lapangan. Input mic bisa dibuatkan di dekat lapangan upacara, cari lokasi yang tidak mudah dijangkau siswa atau ditempat yang aman dari air hujan. Maksimal input mic 2 buah, karena ZA-2120 hanya memiliki input mic 3 buah. Satu buah dipergunakan untuk mic paging, 2 buah diset untuk mic pembawa acara dan mic pembina upacara. Untuk kebutuhan lainnya, bisa saja menggunakan mic wireless bila tidak menginginkan tarikan kabel yang dapat mengganggu bila pemasangannya tidak rapi dan rentan terhadap kerusakan di jack input mic karena sering dicabut dan dipasang. Perhatikan blok diagram di bawah.Gambar 6.14 Blok diagram sound system untuk paging system + upacara bendera (2)
Dengan kombinasi Portable Wireless amplifier tipe ZW-G810CU atau ASHLEY/KREZT, mic pembina upacara dan mic pembawa acara bisa menggunakan mic wireless. Selain fleksibel dan instalasinya mudah, portable mic wireless bisa disimpan di ruang center sound system, hanya mic-nya saja yang dibawa keluar untuk lebih aman dan praktis. Fasilitas yang dimiliki ZW-G810CU: tape player w/USB input (u/flasdisk), dan mic wireless genggam 2 buah. Di samping itu, ZW-G810CU juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan outdoor siswa, misalnya untuk pramuka. Alasannya, ZW-G810CU bisa menggunakan tenaga baterai/aki mobil. Kombinasi lainnya juga bisa menggunakan mic wireless Sennheiser EW 135 G3 (1 mic genggam + receiver) atau merk SHURE tipe PGX242/Beta58 (2 buah mic wireless genggam + receiver). Speaker ruang kelas bisa diganti dengan tipe wall speaker ZS-062 atau ZS-678 (daya 6 watt) dan speaker outdoor juga bisa diganti dengan tipe ZS-202C (daya 20 watt).3. Sound system untuk paging system + upacara bendera + radio sekolah
Gambar 6.15 Sound system untuk paging system + upacara bendera + radio sekolah
Untuk kegiatan radio sekolah, perlu ditambahkan perangkat mixer, minimal 6 channel (Roxy/Powerart/ASHLEY/Peavey). Lebih aman bila dipasang mixer 8 channel (6 channel mic input, 2 channel aux input).
Untuk pelengkap, DVD player bisa dimasukkan mixer sehingga terjadi harmonisasi antara suara penyiar dan musik. Mic bisa disediakan 2 buah atau lebih, untuk keperluan 2 orang penyiar/keperluan wawancara.
4. Sound system untuk paging system + upacara bendera + listening
Gambar 6.16 Sound system untuk paging system + upacara bendera + listening
Untuk kebutuhan listening maka perlu dipasang speaker selector dari output amplifier sebelum ke speaker. Speaker selector yang tersedia 10 CH, tipe SS10CH. Jika diperlukan lebih dari 10 zone/kelas, bisa menggunakan 2 buah speaker selector. Hal yang perlu diperhatikan ialah pengkabelan. Dengan sistim kontrol per kelas maka akan dibutuhkan kabel dengan jumlah banyak. Pergunakan kabel multi dimana 1 kabel berisi 15 wire, atau 1 kabel berisi 9 wire sehingga bisa menghemat pengeluaran/biaya. Untuk jumlah speaker ceiling lebih dari 10 buah, maka amplifier harus diganti dengan tipe lebih besar dan bisa diganti dengan tipe ZA-2240, daya 240 watt.5. Sound system untuk paging system + upacara bendera + bell sekolah
Gambar 6.17 Sound system untuk paging system + upacara bendera + bell sekolah
Pada sistem ini bisa menggunakan software selain menggunakan timer. Oleh karena itu, harus ada perangkat komputer minimal Pentium 4 agar speed-nya cukup. Laptop atau desktop juga bisa digunakan.Tugas 1 PISAV Genap: Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PISAV Kelas 12
Senin, 25 Januari 2021
PISAV Pertemuan 3 Genap - Prosedur Instalasi Sistem Audio Paging
PROSEDUR INSTALASI SISTEM AUDIO PAGING
Sistem audio paging dapat digunakan untuk beberapa kebutuhan. Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan tentang instalasi sistem audio paging pada sekolah. Berikut macam-macam tipe paging audio system.
1. Tipe multi
Dalam tipe ini operator bisa memilih atau acak tiap kelas/ruangan yang dipilih, untuk ruangan mana yang akan dipanggil atau memberikan informasi tanpa mengganggu kelas/ruangan lain, untuk tipe multi ini selain untuk panggilan ke kelas/listening, juga dilengkapi dengan Bell otomatis yang mana memudahkan untuk mengatur pergantian jam pelajaran dan untuk waktu masuk kelas dan waktu pulang dan bisa di-setting sesuai suara yang diinginkan. Selain itu, sekoalh juga mendapat sound audio speaker paket upacara serta paket ampli pengajar kelas sehingga akan membantu guru dalam kegiatan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).
2. Tipe standar (seri) dan tipe paralel
a. Tipe standar (seri)
Dalam tipe ini operator bisa memilih atau acak kelas/ruangan mana yang akan dipanggil atau memberikan informasi tanpa menggangu kelas atau ruangan lain dan dielngkapi dengan software Bell otomatis di mana memberikan kemudahan untuk sekolah dalam mengatur pergantian jam pelajaran dan suara Bell bisa diatur dengan selera tiap sekolah.
b. Tipe paralel
Dalam tipe ini kebalikan dari tipe standar karena tipe ini cara kerja program secara keseluruhan dan tidak bisa dipilih atau acak dalam artian saat operator melakukan panggilan ke satu kelas/ruangan maka kelas lain juga akan mendengarkan, dan dilengkapi dengan software Bell otomatis yang memeberikan kemudahan untuk sekolah dalam mengatur pergantian jam pelajaran dan suara Bell bisa diatur seseau dengan selera tiap sekolah.
Senin, 18 Januari 2021
PISAV Pertemuan 2 Genap - Instalasi Sistem Audio Paging
Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Instalasi sistem audio paging, yang kali ini akan dilanjutkan membahas Jenis Sistem Audio Paging dan Level Kebisingan dan Tekanan Bunyi Loudspeaker.
4. Level Kebisingan dan Tekanan Bunyi Loudspeaker
3. Jenis Sistem Audio Paging
Masalah utama dalam perencanaan sistem penyuaraan umum (Public Address/PA) adalah bising dan karakteristik tempat di mana sistem akan dilakukan instalasi. Bising dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bising yang berasal dari dalam gedung dan dari luar gedung.
Bising dalam gedung dapat berasal dari suara sistem penyejuk ruangan, orang bicara, suara mesin, atau apa saja yang terjadi dalam gedung. Sementara itu, bising luar gedung bisa berasal dari suara lalu lintas, aliran air, ombak laut, atau berbagai hal yang terjadi di tempat itu berada. Bising ini dari waktu ke waktu dapat berubah-ubah. Karakteristik akustik akan menjadi masalah jika sistem penyuaraan umum diinstal dalam gedung. Faktor utamanya adalah pengulangan (reverberation) dan gema (echo).
a. Paging System Only
Sebuah
paging system yang hanya memberikan fasilitas panggilan / pengumuman dan tak
jarang juga di berikan fasilitas BGM (back ground music). Speaker yang
dibutuhkan bervariasi, bisa berupa ceiling speaker untuk di ruangan/horn
speaker untuk di parkir/lapangan. Kebutuhan speaker dan lainnya tentunya perlu
dipahami spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut blok diagramnya.
Blok
diagram diatas, disimulasikan 4 Zone dan menggunakan amplifier yang terpisah
untuk setiap Zone. Dengan sistem ini, panggilan/pengumuman bisa dipilih setiap
zone yang dikehendaki dengan menghidupkan switch selector Zone yang
dimaksud. Panggilan juga bisa dilakukan secara keseluruhan, yaitu dengan
menghidupkan switch ALL CALL. Bila diperlukan DVD player/komputer bisa
ditambahkan ke sistem di atas dengan menghubungkan ke input AUX. Berikut ini blok
diagram dalam bentuk lain, yaitu amplifier yang digunakan terbatas. 1
Amplifier →
digunakan oleh 2 Zone.
Gambar 6.8 Blok diagram paging system only (2)
Untuk
sistem di atas, hal yang perlu diperhatikan ialah total daya setiap zone,
sehingga total daya Zone 1 + Zone 2 → tidak
melebihi daya dari amplifier. Dalam bentuk lain, bisa saja 1 amplifier untuk 3
Zone dan seterusnya. Semua tergantung dari jumlah daya setiap Zone yang
dipasang.b. Paging System with Attenuator
Sistem
ini adalah pengembangan dari sistem pertama. Perbedaannya ialah di setiap
speaker diberikan alat pengatur suara, yang disebut attenuator. Dengan penambahan attenuator ini maka tingkat kekerasan suara setiap speaker bisa
diatur mulai dari off sampai maksimum. Kelemahan sistem ini ialah bila
ada panggilan, ruangan yang kondisi attenuator-nya off tidak akan bunyi. Berikut
blok diagramnya.
Gambar 6.9 Blok diagram paging system with attenuator (1)
Sama
halnya seperti blok diagram sebelumnya, 1 amplifier juga bisa dipergunakan oleh
lebih dari 1 Zone, asal diperhatikan total daya dari semua zone tidak melebihi
daya amplifier. Berikut blok diagramnya.Gambar 6.10 Blok diagram paging system with attenuator (2)
c. Paging System with Emergency System Selain
bisa dipergunakan sebagai pengumuman/panggilan, system ini juga bisa dipergunakan
sebagai panggilan/pengumuman dalam keadaan darurat. Bila switch emergency
ditekan, semua speaker akan bunyi meskipun attenuator/ volume control dalam
keadaan off. Switch emergency bisa dipasang di setiap zone atau juga hanya di
security. Jika diperlukan, bisa saja ditambahkan fasilitas sirine. Bersamaan
dengan switch emergency di tombol, sirine akan bunyi beberapa saat dan
selanjutnya pengumuman apa yang terjadi dan untuk memandu pelaksanaan evakuasi.
Berikut blok diagramnya.
Gambar 6.11 Blok diagram paging system with emergency system
Penggunaan
attenuator disesuaikan kebutuhan, bisa Attenuator/volume control bisa saja
tidak dibutuhkan jika speaker tersebut dipasang di koridor ruangan, lobi,
atau di area parkir.4. Level Kebisingan dan Tekanan Bunyi Loudspeaker
Jika level bising (noise) lebih tinggi dari level bunyi yang keluar dari loudspeaker, bunyi dari loudspeaker tidak dapat didengar. Perbedaan level bunyi yang dibutuhkan antara bunyi loudspeaker dan level bising bervariasi tergantung dari jenis derajat kebisingan. Namun, perbedaan tekanan bunyi antara 6-8 dB sudah cukup untuk digunakan dan sekitar 3 dB cukup untuk digunakan sebagai musik latar belakang atau program musik lainnya.
a. Penyesuaian Tegangan Konstan
Dalam teknik penyuaraan profesional pada penguat daya terdapat yang dinamakan keluaran tegangan konstan. Keluaran tegangan konstan ini memudahkan penyesuaian loudspeaker dengan daya yang berbeda-beda pada pengeluaran penguat dan memungkinkan penyesuaian pembagian daya penguat dengan karakteristik akustik ruangan.
Gambar 6.12 Contoh speaker dalam jumlah banyak
Dalam norma disepakati tegangan keluaran sebesar 50, 70, dan 100 V. Jumlah impedansi keseluruhan tidak boleh lebih kecil dari tahanan keluaran penguat. Kelebihan lainnya adalah dengan tingginya tegangan kerja maka penghantar dapat dipakai yang lebih kecil dibandingkan pada sistem tegangan rendah, juga berarti kerugian daya pada loudspeaker yang jauh dapat dihindari.b. Konstan 50/70/100 V
Tegangan konstan antara 50/70/100. tegangan 50 V akan mempunyai kebaikan berdasarkan keamanan karena tegangan belum begitu tinggi sehingga aman untuk manusia. Perbedaan pengambilan daya antara 100 V dan 70 V berkisar antara 3 dB atau 50%, ini berarti pada pengubahan dari tegangan keluaran konstan 100 V ke 70 V dapat dipasang jumlah loudspeaker dua kali lipat dengan daya yang sama.
Untuk perubahan dari 100 V ke 50 V beban loudspeaker akan terenduksi seperempatnya, jadi akan dapat dipasang jumlah loudspeaker empat kali lipat lebih banyak.
Tugas 1 PISAV Genap: Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PISAV Kelas 12
Senin, 11 Januari 2021
PISAV Pertemuan 1 Genap - Instalasi Sistem Audio Paging
Gambar 6.1 Beberapa perangkat sistem audio paging
MENGENAL SISTEM AUDIO PAGING
Sistem audio paging merupakan fasilitas pengaturan sistem yang dapat membagi beberapa speaker yang diaplikasikan pada sekat-sekat ruangan tertentu sebagai pemberitahuan-pemberitahuan yang berkaitan dengan hal-hal penting yang bersifat keseluruhan.
1. Fungsi Sistem Audio Paging
Fasilitas audio paging sistem ini sangat tepat digunakan di gedung-gedung sekolah, akademi/universitas, rumah sakit, perkantoran, dan lain sebagainya. Sistem audio paging berfungsi untuk pembagian suatu speaker pada ruangan-ruangan yang bersekat dengan menggunakan PA atau Public Address dengan volume dan kualitas yang sama.
2. Komponen Sistem Audio Paging
Sebuah sistem audio paging melibatkan beberapa komponen berikut.
a. Amplifier Paging Sytem
Amplifier paging system merupakan sebuah komponen perangkat pengatur suara multifungsi yang dapat digunakan sebagai power amplifier, sebagai mixer, sebagai audio selector, dan sebagai multimedia player.
Amplifier automatic bell merupakan sebuah perangkat yang dapat memutar rekaman suara yang tersimpan dalam media penyimpanan (card memory) eksternal, kemudian mengulang kembali sesuai dengan jadwal yang telah diatur sebelumnya dan dapat berulang-ulang dengan beberapa file rekaman suara. Perangkat ini pun dapat digunakan sebagai automatic media player, automatic announcer, dan sound repeater.
Microphone merupakan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah suara di mana terjadi perubahan energi dari energi akustik menjadi energi elektrik.
Pada dasarnya, loudspeaker merupakan sebuah transduser electroacoustic yang dapat merubah sinyal listrik ke bentuk getaran suara. Speaker ini dapat membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi vibrasi-vibrasi fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang suara.
Amplifier teaching room/amplifier ceremony field merupakan sebuah perangkat mini amplifier yang digunakan untuk mengaktifkan speaker passive ruangan agar dapat dipakai sebagai sebagai penguat suara lokal. Selain itu, perangkat ini dapat difungsikan sebagai terminal masukan (input) suara dari mikrofon dan perangkat pemutar file suara lainnya, seperti komputer, laptop, smartphone, dan DVD/VCD Player.
Senin, 09 November 2020
ULANGAN HARIAN 2 - PRODUKTIF 2 (Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio Video) Kelas 12
A. PETUNJUK PENGERJAAN SOAL:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal Ulangan Harian 2!
2. Isilah Daftar Hadir Ulangan Harian 2 terlebih dahulu pada format yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah dengan teliti dan cermat setiap butir soal yang diberikan!
B. DAFTAR HADIR ULANGAN HARIAN 2
Berikut Link Daftar Hadir Ulangan Harian 2:
1. Kelas XII TAV-A: http://bit.ly/PresensiPISAV_KelasXII-TAV-A
2. Kelas XII TAV-B: http://bit.ly/PresensiPISAV_KelasXII-TAV-B
3. Kelas XII TAV C: http://bit.ly/PresensiPISAV_KelasXII-TAV-C
C. SOAL ULANGAN HARIAN 2
Berikut Link Soal Ulangan Harian 2 PISAV Kelas 12: https://bit.ly/UlanganHarian2_PISAV-Kelas12
Senin, 19 Oktober 2020
PISAV Pertemuan 12 "Instalasi Sistem Suara pada Home Theater"
Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Melakukan Instalasi Home Theater, yang kali ini akan dilanjutkan membahas Pengaturan Keseluruhan Home Theater dan Setting Suara Surround.
Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12
3. Pengaturan Keseluruhan Home Theater
Ketika telah mempunyai semua komponen yang dibutuhkan, sediakan waktu untuk mengatur ruang teater. Ada beberapa factor untuk mempertimbangkan pada saat pemilihan dan penyusunan home theater. Pertimbangan pertama ialah arsitektur ruangan. Home theater akan menyerupai gedung bioskop yang tertutup, ruangan segi empat dengan ruang nyaman, dan sedikit cahaya dari luar. Ruang tertutup dibutuhkan untuk mendapat kualitas suara yang terbaik karena ruang terbuka tidak memiliki akustik ideal.
Ketika telah memutuskan jenis ruangan yang akan digunakan, sebaiknya ada gambar tempat peletakan peralatan. Posisi televisi sebaiknya mudah dilihat secara nyaman dan system ditempatkan di sekitarnya.
Sediakan tiga speaker depan sedemikian rupa sehingga ketiganya berada pada ruang datar yang sama, semua pada ketinggian yang sama.
4. Setting Suara Surround
Terdapat dua sumber utama format suara surround home theater, yaitu Dolby Laboratories dan system theater digital. Format Dolby laboratories meliputi variasi versi dari Dolby digital dan Dolby pro logic. Sistem theater digital memiliki cakupan format suara teater digital DTS. Perusahaan antara keduanya terdapat susunan dizzing (putaran) untuk pilihan suara. Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui.
a. Penyandi DTS menggunakan lebih sedikit tekanan dibanding penyandi Dolby. Ini berarti bahwa suara DTS lebih jelas dan tajam.
b. Penyandi DTS lebih sedikit digunakan pada DVD dan televisi broadcast.
c. Kebanyakan DVD memiliki beberapa pemilih suara Dolby dan juga menawarkan aneka pilihan untuk suara DTS.
Kebanyakan penerima audio/video tidak terdukung cakupan pilihan yang luas dari Dolby dan DTS. Pilihan penerima akan memutuskan dua hal apakah ingin didukung DTS dan seberapa banyak speaker ingin digunakan untuk mengatur suara surround. Kebanyakan pilihan adalah 5.1, 6.1, dan 7.1 surround, dinamai sesuai jumlah kanal, satu menunjukkan kanal untuk subwoofer.
a. Lima
Satu (5.1 / 5 speakers + subwoofer)
Gambar
3.26 Format
5.1
Pengaturan
suara surround 5.1 meliputi speaker depan kiri , senter dan kanan. Ini juga
memiliki speaker surround kanan dan kiri. Digital Dolby, Dolby Pro Logic II,
dan DTS 5.1 semua mendukung format ini. DTS 96/24 menggunakan format kanal
untuk memainkan audio pada kecepatan pencuplikan sebagaimana yang direkam.b. Enam
Satu (6.1 / 6 spekers + subwoofer)
Gambar
3.27 Format
6.1
Pengaturan
6.1 mengambil speaker 6 ditambah kanal belakang. Digital Dolby FX menggunakan
format ini, pemisah kanal tambahan ke speaker belakang kanan dan kiri. DTS-ES,
pada sisi lain menggunakan speaker belakang senter. DTS Neo 6 dapat juga
digunakan untuk mendukung format 6 kanal.c. Tujuh
Satu (7.1 / 7 speakers + subwoofer)
Gambar
3.28 Format
7.1
Pengaturan
7.1 menggunakan 7 speaker dan 1 subwoofer. Dolby Pro Logic IIx memiliki pemisah
kanal untuk speaker belakang kanan dan kiri, lebih baik dari pemisahan satu
kanal dan pengarahan ke dua speaker.Tugas 5 PISAV Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PISAV Kelas 12
Senin, 12 Oktober 2020
PISAV Pertemuan 11 "Instalasi Sistem Suara pada Home Theater"
Pertemuan
kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Melakukan Instalasi Home Theater, yang
kali ini akan dilanjutkan membahas Prosedur Instalasi Sistem Home Theater.
Sebelum
mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi
dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12
2. Prosedur
Instalasi Sistem Home Theater
Berikut
ini prosedur yang dapat dilakukan dalam instalasi sistem home theater.
a. Perencanaan
Penataan
Sistem
home theater dapat benar-benar membawa pengalaman menonton film layar lebar ke
dalam ruang tamu. Gunakan panduan ini untuk menginstal sistem home theater.
1) Rencanakan
tata letak penempatan yang baik.
2) Pertimbangkan
penempatan saluran-saluran dalam ruang home theater.
a) Tempatkan
TV pada tempat yang dapat dilihat secara langsung.
b) Tempatkan
speaker sebelum mulai memasang hal-hal yang lain.
c) Tempatkan
TV agar dapat dilihat secara lurus.
d) Pasang
speaker sehingga orang yang sedang duduk dapat langsung
mendengarkan.
e) Posisikan
speaker kanal senter di atas atau di bawah TV.
f) Tempatkan
speaker depan sebelah kiri dan kanan pada jarak yang sama pada salah satu sisi
TV.
g) Letakkan
speaker surround pada jarak yang sama pada kiri dan kanan tempat duduk.
h) Tempatkan
subwoofer pada sisi ruang, sekitar tengah-tengah antara posisi penonton dan TV.
i) Hubungkan
speaker dan system teater dengan memasang kabel speaker sepanjang baseboard.
b. Instalasi
Home Theater
Berikut
ini beberapa aspek yang perlu dperhatikan dalam melakukan instalasi.
1) Keamanan
a) Unit
tidak perlu dilepas dengan sumber tegangan AC sepanjang ini dihubungkan dengan
dinding saluran utama, dan perangkat telah diposisikan off.
b) Lepaskan
unit dari dinding saluran utama jika tidak berniat menggunakan untuk periode
waktu yang lama.
2) Instalasi
a) Pastikan
sirkulasi udara cukup untuk mencegah timbulnya panas dari dalam.
b) Jangan
menempatkan unit pada permadani, selimut, atau dekat bahan (tabir, gorden) yang
menghalangi ventilasi. Jangan lakukan instalasi unit di dekat sumber-sumber
panas, seperti radiator, saluran udara, tempat terkena sinar matahari langsung,
debu yang berlebihan, dan getaran mekanis.
c) Jangan
menginstal unit dalam posisi ditundukkan. Ini dirancang untuk dioreasikan hanya
dalam posisi horizontal.
d) Jaga
unit dan disc dari peralatan yang mempunyai kekuatan magnet yang besar. Jangan
meletakkan objek yang berat di atas unit.
e) Bila
unit dipindahkan langsung dari lokasi dingin ke panas akan timbul embun di
dalam DVD dan menyebabakan kerusakan pada lensa, tunggulah sekitar 30 menit
sebelum dioperasikan.
c. Merakit
Speaker
Sebelum
menghubungkan speaker, sertakan pegangan speaker pada speaker.
1) Agar
lebih aman, gunakan alas.
Tonggak
Panjang digunakan untuk pemakaian di lantai, sedangkan yang pendek ditempatkan
di atas meja.
2) Amankan
disekrup dengan dasar.
Gambar
3.18 Alas
disekrup dengan tonggak
3) Tarik kabel
speaker ke luar sepanjang sekitar 700 mm (28 inci). Punggung lipat sekitar 100
mm (4 inchi) dan belitkan satu sama lain.Gambar
3.19 Kabel
speaker
4) Tarik kabel
speaker melalui lubang pada alas. Kemudian berdirikan speaker, uraikan dan
luruskan kabel speaker.Gambar
3.20 Tarik kabel
speaker melalui lubang pada alas
5) Amankan
alas tumpuan pada tonggak dengan sekrup.Gambar
3.21 Amankan
alas tumpuan
6) Hubungkan
kabel speaker ke speaker kemudian belitkan melalui slot A,
B, C dan D.Gambar
3.24 Skema
instalasi koneksi antar-speaker
Pemasangan
ini merupakan dasar hubungan dari sistem ke speaker dan TV.1) Menghubungkan
speaker
Konektor dan warna tabung tali speaker sama warnanya
dengan label jack yang dihubungkan.
2) Menghubungkan
dengan televisi kawat yang diperlukan
3) Menghubungkan
antenna (aerial)
Bentuk
dan panjang antenna (aerial) dirancang untuk menerima sinyal AM. Jangan membuka
atau menggulung antenna (aerial).
a) Hanya
memindahkan bagian loop plastic dudukan
b) Atur
loop antenna AM (aerial)
c) Hubungkan
kawat ke terminal antenna AM (aerial) kawat (A) atau (B) dapat dihubungkan juga
ke terminal. Jangan menempatkan loop antenna AM (aerial) didekat
sistem atau peralatan audio video dapat menyebabkan noise. Atur arah loop
antenna AM (aerial) untuk mendapatkan suara siaran terbaik.
d) Pastikan loop antenna AM dihubungkan dengan kuat terhadap
tarikan. Hubungkan kawat antenna FM (serial) pada jack koaksial FM 75.
e) Sebelum
sistem dihubungkan tegangan jala-jala AC, hubungkan speaker ke sistem terlebih
dahulu.
4) Mengatur
Posisi Sistem
Gambar
3.25 Posisi
speaker
Memposisikan
speaker untuk menghasilkan kemungkinan suara surround terbaik, semua speaker
selain subwoofer ditempatkan pada jarak yang sama dari posisi pendengar Speaker
depan dapat ditempatkan pada jarak 0 sampai 7 meter dari posisi pendengar.Hal-hal
yang perlu diperhatikan ialah
jangan menempatkan speaker dalam posisi miring. Selain itu, jangan menempatkan
speaker dalam lokasi:
a) terlalu panas atau terlalu dingin,
b) terlalu berdebu,
c) sangat lembab,
d) bergetar,
dan
e) terkena sinar matahari langsung.
e. Pemasangan
Peningkatan Televisi
Pilih
pemasangan jack yang disediakan pada televisi Menghubungkan kabel video Kirimkan
gambar hasil play back DVD ke televisi. Cek
jack televisi
agar kualitas
gambar ditingkatkan dari standar ke (HDMI).
Langganan:
Postingan (Atom)
PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio
RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...
