Cara Menghitung Resistor

Kamu mau tahu gimana cara menghitung nilai Resistor? Yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Cara Kerja Kapasitor

Kamu penasaran dan pengin tahu gimana cara kerjanya Kapasitor? Makanya, yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Multimeter

Multimeter adalah sebuah alat untuk mengukur suatu Arus listrik (Ampere), tegangan listrik (Voltage), hambatan listrik (Ohm). (Source: cerdika.com)

Osiloskop

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik. (Source: cerdika.com)

Function Generator

Kamu udah tahu belum, apa sih itu yang dimaksud dengan Function Generator atau Generator Fungsi? (Source: cerdika.com)

Tampilkan postingan dengan label Rangkaian Pengatur Nada. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rangkaian Pengatur Nada. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Februari 2021

PRE Pertemuan 3 Genap - Rangkaian Pengatur Nada

3. Macam Rangkaian Tone Control
    Rangkaian tone control ada dua macam yaitu tone control pasif dan tone control aktif.
a. Tone Control Pasif
    Tone control yang paling sederhana adalah tone control pasif yang hanya terdiri dari potensiometer, resistor, dan kondensator. Pengaturan nada hanya sebatas cut terhadap nada-nada tinggi. Pada tone control yang seperti ini tidak terjadi boost dan tidak terjadi penguatan sinyal.
Gambar 6.4 Tone control pasif
    Jika posisi pengaturan VR minimum, maka nilai resistansinya adalah maksimal, sehingga kondensator C praktis dikatakan tidak berpengaruh terhadap sinyal audio yang melintas di antara input dan output. Apabila posisi VR maksimum, maka resistansinya minimal (atau nol) sehingga C menghubungkan singkat ke ground sebagian sinyal pada frekuensi-frekuensi tertentu. Frekuensi-frekuensi yang dihubungkan singkat oleh C adalah frekuensi-frekuensi tinggi dalam spektrum audio di mana reaktansi kapasitansi C adalah kecil terhadapnya. Pada frekuensi-frekuensi tinggi audio, nilai C adalah dalam besaran puluhan hingga ratusan nano Farad. Semakin besar nilai C semakin lebar jalur frekuensi tinggi audio yang akan di-cut.
b. Tone Control Aktif
    Tone control yang lengkap adalah tone control aktif yang menerapkan fungsi komponen aktif seperti transistor atau IC. Di dalam tone control aktif terjadi boost dan cut dan terjadi pula penguatan level sinyal. Umumnya sebuah tone control aktif mempunyai dua penyetelan nada, yaitu penyetelan boost dan cut untuk nada-nada rendah (bass) serta penyetelan boost dan cut untuk nada-nada tinggi (treble). Nada-nada rendah adalah range frekuensi audio pada kisaran 250 Hz ke bawah, dengan frekuensi senter antara 60 atau 80 Hz. Dan nada-nada tinggi berada pada kisaran 3 kHz ke atas dengan frekuensi senter antara 5 atau 10 kHz. Ada pula tone control yang dilengkapi dengan pengaturan untuk nada-nada tengah (midrange) dengan frekuensi senter 1 kHz.
    Selain memiliki fungsi utama sebagai pengatur nada, sebuah unit tone control secara keseluruhan berfungsi sebagai penguat tegangan sinyal audio agar mencapai level yang cukup untuk diberikan kepada power amplifier (penguat daya). Apabila level tegangan sinyal maksimal yang disyaratkan oleh power amplifier tidak tercapai, maka power amplifier pun tidak akan maksimal mengeluarkan daya-nya kepada speaker.

Senin, 15 Februari 2021

PRE Pertemuan 2 Genap - Rangkaian Pengatur Nada

 
2. Prinsip Kerja dari Rangkaian Tone Control
    Prinsip kerja dari rangkaian tone control yaitu pada frekuensi rendah atau bass dan frekuensi tinggi atau treblenya. Rangkaian pengatur nada dipasang sebelum rangkaian penguat. Penguatan rangkaian ditentukan oleh impedansi umpan balik (Z2), dibagi dengan impedansi input (Z1). Pada pengaturan nada baik bass atau treble pada posisi maksimum maka impedansi input (Z1) menjadi minimum, maka penguatan pada posisi tersebut menjadi besar. Tegangan yang dihasilkan dari tone control ini adalah mulai dari 9 volt DC sampai dengan 18 volt DC.
    Tone control memiliki empat transistor terbagi dalam tiga bagian utama yaitu bagian penguat depan, bagian pengatur nada (tone control) dan bagian penguat akhir. Pada bagian depan dapat dibangun menggunakan dua transistor yang disusun dalam penguat 2 tingkat. Kemudian bagian pengatur nada dibangun menggunakan sistem pengatur nada baxandal yang dapat mengontrol nada rendah atau nada tinggi. Kemudian bagian akhir digunakan penguat dua tingkat yang dibangun menggunakan transistor.
    Rangkaian tone control baxandal merupakan rangkaian penguat dengan jaringan umpan balik (feedback) dan rangkaian filter aktif. Rangkaian baxandal hanya tergantung dari pengaturan potensiometer bass. Batas pengaturan maksimum potensiometer bass merupakan maksimum boost (penguatan maksimal bass) dan batas pengaturan minimum potensiometer bass merupakan maksimum cut (pelemahan maksimum).
    Pada saat frekuensi nada bass meningkat, maka akan memberikan efek pada resistor sampai kapasitor sehingga tidak lagi memberikan efek pada rangkaian. Sehingga frekuensi di atas tidak dipengaruhi oleh posisi potensiometer bass pada maksimum boost dan cut atau dibiarkan flat. Untuk nada treble, pada akhir frekuensi tinggi audio kapasitor bertindak sebagai short circuit. Maka penguatan akan diatur oleh potensiometer treble.

Gambar 6.3 Blok diagram rangkaian tone control (Pengatur Nada)

Tugas 1 PRE Genap Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PRE Kelas 11

Senin, 08 Februari 2021

PRE Pertemuan 1 Genap - Rangkaian Pengatur Nada

Gambar 6.1 Rangkaian pengatur nada
    Apakah anda mengetahui apa itu rangkaian pengatur nada pada rangkaian elektronika? Rangkaian pengatur nada merupakan sebuah rangkaian yang berguna untuk mengatur nada audio pada sinyal input. Sinyal input berasal dari berbagai macam sumber, misalnya televisi, MP3, tape dan masih banyak lagi. Sinyal input juga terdiri dari berbagai frekuensi, dari tinggi hingga rendah. Dengan rangkaian pengatur nada inilah, anda dapat mengatur dengan mudah frekuensi nada yang akan diloloskan.
A. RANGKAIAN PENGATUR NADA
    Pengatur nada atau tone control merupakan rangkaian pengatur nada yang terdiri dari rangkaian filter, yaitu Low Pass Filter (LPF) dan High Pass Filter (HPF) maupun Band Pass Filter. Sebelum sinyal dikuatkan oleh rangkaian power amplifier, rangkaian tone control bekerja dengan mengatur nada yang akan dilewatkan pada rangkaian power amplifier, sehingga akan didapatkan nada sesuai dengan respons frekuensi pada loudspeaker dan akan didapatkan hasil (suara) pada loudspeaker yang sesuai dengan keinginan pengguna.
1. Pengertian Rangkaian Pengatur Nada
    Rangkaian tone control merupakan salah satu jenis pengatur suara atau nada aktif pada sistem audio. Dalam sistem audio, bagian pengatur nada terletak di antara bagian pre amplifier (penguat depan) dan final amplifier (penguat akhir). Pada bagian pengatur nada bass berfungsi menguatkan sinyal frekuensi rendah, adapun pada bagian nada treble berfungsi menguatkan sinyal frekuensi tinggi. Rangakaian tone control sederhana memiliki output yang cukup bagus dan bersih. Sinyal suara yang dihasilkan dari input sebelumnya sudah diatur oleh potensiometer dan kemudian dikuatkan oleh bagian Op Amp menggunakan transistor yang kemudian di kopling oleh kapasitor yang outputnya akan diatur kembali pada bagian control. Kurva penguatan (AV) terhadap besarnya frekuensi yang dikuatkan dapat digambarkan menggunakan kurva berikut.

Gambar 6.2 Kurva penguatan nada bass dan treble

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...