Perkembangan dunia audio pada saat ini menuju ke era serba digital. Adanya teknologi digital menyebabkan banyak cara-cara baru yang diperkenalkan dalam membuat suatu peralatan audio termasuk mixer. Mixer merupakan bagian dari sistem reproduksi sinyal audio. Mixer berfungsi untuk mencampurkan dua atau lebih sinyal audio menjadi satu sinyal audio. Sebelum ada teknologi mixer digital, mixer analog sering digunakan dalam mereproduksi sinyal atau pencampuran sinyal audio.
A. RANGKAIAN MIXER AUDIO
Gambar 3.1 Mixer audio
1. Fungsi Mixer Audio
Mixer berfungsi sebagai pencampur suara. Sebuah mixer console, apakah itu analog atau digital atau juga disebut soundboard/mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk memadukan, pengatur jalan (routing), mengubah sinyal level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal-sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier. Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan, sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran baik radio maupun televisi dan juga pasca produksi pembuatan film. Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Fungsinya mencampur segala sesuatu yang masuk, kemudian menyeimbangkannya, menjadikannya saluran dua kanal (L-R jika stereo dan satu jika mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif lalu diumpankan ke power amplifier dan terakhir ke speaker.
Mixing console menerima berbagai sumber suara, bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape deck, atau DAT. Dari sinilah dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran sebuah sistem audio. Sistem audio diumpamakan sebagai tubuh manusia; snake cable bisa diumpamakan sebagai sistem saraf, dan mixing console sebagai jantungnya.
0 komentar:
Posting Komentar