Senin, 10 Agustus 2020

PISAV Pertemuan 4 "Sambungan Kabel dan Interkoneksi"


Pada dasarnya, kabel berfungsi sebagai penghantar aliran listrik yang memiliki tegangan dan frekuensi yang cukup besar. Oleh sebab itu, pada saat sambungan kabel dilalui listrik maka akan terjadi getaran pada kabel tersebut. Jika sambungan tersebut tidak terpasang dengan kuat, hal itu dapat menyebabkan listrik akan terputus atau yang disebut dengan loss contact, bahkan akan timbul percikan api pada sambungan kabel tersebut. Pada pertemuan berikut ini akan dibahas tentang sambungan kabel dan interkoneksi.
Sebelum membahas lebih dalam materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut ini | Presensi PISAV Kelas 12

A. RUANG LINGKUP KABEL
    Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti penghantar (urat), baik yang berbentuk pejal maupun serabut yang masing-masing dilengkapi bagian isolasinya sendiri dan membentuk suatu kesatuan. Penggabungan satu atau lebih inti-inti pada umumnya dilengkapi dengan selubung pelindung.
1. Fungsi Kabel
    Secara umum, kabel memiliki fungsi sebagai media transmisi yang berperan untuk mempercepat penyampaian pesan. Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-beda. Kabel tembaga sering kali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan ethernet. Kabel koaksial digunakan pada televisi dan radio. Sementara itu, kabel fiber optik sering digunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines), yakni media transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view.
2. Komponen Kabel
    Ada 3 hal pokok dari kabel, yang dijelaskan sebagai berikut.
a. Konduktor atau penghantar, media untuk menghantarkan listrik.
b. Isolasi, bahan dielektrik untuk mengisolasi dari yang satu ke yang lain dan juga terhadap lingkungannya.
c. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis, pengaruh bahan-bahan kimia, electrolysis api, atau pengaruh-pengaruh luar lainnya yang merugikan.
3. Jenis Kabel
    Jenis kabel pada umumnya dapat diklasifikasikan dari sisi kegunaannya dalam instalasi listrik rumah dan gedung menggunakan bahan yang digunakan untuk kabel tembaga dan aluminium.
    Kabel audio berbeda dengan kabel listrik karena kabel audio ini berfungsi untuk menghantarkan sinyal-sinyal audio ke komputer/software. Jernih tidaknya sinyal audio juga tergantung dari pemilihan, sambungan, dan konfigurasi kabel ini. Ada dua macam kabel audio, yaitu single core dan double core.
a. Single Core
    Kabel jenis ini digunakan untuk 'unbalanced audio', yakni sinyal-sinyal audio yang tidak seimbang, banyak noise, dan lain sebagainya.
    Untuk kabel jenis seperti ini, Anda bisa menggunakan core-nya sebagai left, sedangkan shield-nya sebagai right atau sebaliknya. Dalam elektronika, core digunakan sebagai +ve dan shield digunakan sebagai -ve. Hal ini hanyalah kutub positif dan kutub negatif untuk arus DC.
    Positive = positif (ve) = +ve
    Negative = negatif (ve) =-ve
b. Double Core
    Kabel jenis ini digunakan untuk ‘balanced audio’. Pada dasarnya, kabel seperti ini core +ve bisa sebagai left, core -ve bisa sebagai right atau sebaliknya, Sementara shield bisa digunakan sebagai ground-nya.

    Sementara itu, jenis kabel berdasarkan bahannya dapat dibedakan menjadi berikut ini.
a. Kabel Tembaga
    Kabel terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian inti konduktornya, Kabel UTP terdiri atas 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda tiap incinya. Makin rapat jalinan tersebut, tingkat transmisi dan harganya semakin tinggi. Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk internet, ISDN, atau sambungan telepon. Sementara itu, kabel STP terdiri atas sepasang kabel yang dilindungi oleh timah dan masing-masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung.
b. Kabel Koaksial
    Kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside. Kabel ini terdiri atas 2 buah konduktor, yaitu terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan tertutup oleh isolator luar. Kabel koaksial sering memiliki tiga bagian utama, yakni pelindung luar, pelindung berupa anyaman tembaga, dan isolator plastik.
    Kabel koaksial memiliki kapasitas pita lebar (bandwidth) 10 Mbps dan kapasitas node 30 node. Kabel koaksial sering dipakai sebagai jalur transmisi untuk frekuensi sinyal radio. Berikut ini beberapa jenis kabel koaksial.
1) Kabel coaxial RG-62A/U
    Kabel berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0,25 inch (6 mm)
2) Thin coaxial cable
    Kabel koaksial berdiameter rata-rata 5 mm yang berwarna gelap dan banyak digunakan di kalangan radio amatir.
3) Thick coaxial cable
    Kabel berdiameter rata-rata 12 mm dan seting dikenal sebagai yellow cable.
Gambar 2.2 Kabel koaksial
c. Kabel Serat Optik
    Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau platik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebgai media transmisi dalam teknologi komunikasi modern.
    Bagian-bagian utama serat optic tersebut adalah bagian inti tempat merambatnya gelombang cahaya, selimut yang mengelilingi bagian inti dengan indeks bias yang lebih kecil, serta lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut dengan palstik elastis. Komponen utama system serat optic terdiri atas transmitter (Laser Diode dan Laser Emitting Diode), information channel yang berupa serat optik, dan receiver.
Gambar 2.3 Kabel serat optik

B. TEKNIK PENYAMBUNGAN KABEL DAN INTERKONEKSI

1. Macam-macam Penyambungan Kabel
    Materi untuk macam-macam penyambungan kabel bisa kalian unduh di link berikut | Click here

0 komentar:

Posting Komentar

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...