Cara Menghitung Resistor

Kamu mau tahu gimana cara menghitung nilai Resistor? Yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Cara Kerja Kapasitor

Kamu penasaran dan pengin tahu gimana cara kerjanya Kapasitor? Makanya, yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Multimeter

Multimeter adalah sebuah alat untuk mengukur suatu Arus listrik (Ampere), tegangan listrik (Voltage), hambatan listrik (Ohm). (Source: cerdika.com)

Osiloskop

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik. (Source: cerdika.com)

Function Generator

Kamu udah tahu belum, apa sih itu yang dimaksud dengan Function Generator atau Generator Fungsi? (Source: cerdika.com)

Tampilkan postingan dengan label AVTUR. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AVTUR. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 September 2020

AVTUR - Kegiatan 1 Kelas 12

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Untuk memulai kegiatan ekskul AVTUR bagi kelas 12, dalam elektronika khususnya bagian pengukuran dan perbaikan, penggunaan alat ukur adalah salah satu keahlian yang harus dikuasai secara mendalam, dalam pelajaran di kelas 10 dan 11, sudah banyak dipelajari tentang alat Multitester, yang bapak yakin kalian semua kelas 12 sudah menguasainya, namun dalam kegiatan kali ini kita akan mencoba dan mempelajari alat ukur yang mungkin juga sudah diperkenalkan ke kalian di kelas 11, yaitu Osiloskop. Maka dari itu, pada kegiatan pertama untuk kelas 12 adalah mengenali dan mempelajari cara mengkalibrasi Osiloskop.

Sebelum memulai kegiatan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut ini https://bit.ly/DaftarHadirEkskul-AVTUR

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik, supaya bisa dibaca dan mudah dipelajari. Dengan memakai Osiloskop, kamu bisa mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian elektronika.
Umumnya, Osiloskop bisa menampilkan grafik dua dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y. Osiloskop banyak sekali dipakai pada industri-industri seperti penelitian, sains, engineering, medikal dan telekomunikasi.

Cara Mengkalibrasi Osiloskop
Cara mengkalibrasi sebuah Osiloskop yang akan dipakai untuk mengukur sebuah tegangan, maka kalian harus perhatikan caranya beikut ini.
Cara Pertama
Yang harus kalian lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah kalian mengkoneksikan Osiloskop ke jaringan listrik dan menyalakan. Lalu, kalian amati pada layar monitor yang tampak dilayar yaitu harus garis lurus mendatar.
Cara Kedua
Kemudian kalian atur fokus, intensitas, kemiringan, position X dan position Y. Dengan mengatur posisi tersebut, kalian nantinya bisa mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan akan mendapat hasil pengukuran dengan teliti.
Cara Ketiga
Lalu, pakai tegangan referensi yang ada di Osiloskop, maka kalian bisa melakukan pengkalibrasiaan sederhana.
Tegangan referensi yang biasa dijadikan acuan, yaitu tegangan persegi 2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. (2 Vpp 1 kHz).
Cara Keempat
Selanjutnya, kalian tempelkan probe pada terminal tegangan acuan, maka pada layar monitor akan muncul tegangan persegi.

Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp, maka pada posisi 1 Volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus ada nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak 2 kotak dan untuk time/div1/ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus ada satu gelombang untuk satu kotak.
Apabila yang tampak pada layar belum tepat, maka perlu diatur pada potensio tengah di knob Volt/div atau pada potensio dengan label (var).

Untuk lebih jelasnya cara mengkalibrasi Osiloskop, tontonlah video berikut.







Jumat, 11 September 2020

AVTUR - Kegiatan 1 Kelas 11

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Untuk memulai kegiatan ekskul AVTUR bagi kelas 11, dalam mata pelajaran Produktif 2 Penerapan Rangkaian Elektronika ada Kompetensi Dasar terkait dengan Sensor, dalam pembelajaran blog telah dijelaskan tentang teori masing-masing sensor. Maka dari itu, kegiatan AVTUR untuk kelas 11 adalah membuat Rangkaian yang memanfaatkan sensor didalamnya, salah satunya adalah Lampu Tidur dengan LDR atau Light Dependent Resistor.

Sebelum memulai kegiatan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut ini https://bit.ly/DaftarHadirEkskul-AVTUR

RANGKAIAN LAMPU TIDUR OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA LDR
Rangkaian lampu tidur otomatis adalah rangkaian listrik yang akan mengontrol nyala lampu secara otomatis. Ide pembuatan rangkaian lampu ini terinspirasi dari kebiasaan kita sebelum tidur. Seperti yang kebanyakan orang lakukan sebelum tidur, mereka akan mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidurnya. Karena dirasa cara ini kurang efektif, sehingga muncul ide untuk membuat rangkaian lampu tidur otomatis ini.
Secara umum, cara kerja rangkaian lampu otomatis akan hidup saat kamar dalam keadaan gelap. Saat kondisi kamar kembali terang, sensor cahaya akan bekerja dan rangkaian lampu tidur otomatis padam. Rangkaian lampu ini disuplay dari dua sumber listrik berbeda, rangkaian sensor cahaya bekerja dengan sumber tegangan baterai (sumber DC). Sedangkan rangkaian lampu langsung mendapat sumber tegangan dari listrik PLN (sumber AC).

Komponen-komponen yang dibutuhkan:
1. LDR                                                        1 buah
2. Resistor 1KΩ                                        2 buah
3. Transistor BC547                                 2 buah
4. Potensiometer 10KΩ                         1 buah
5. Relai 5V tipe SPDT                              1 buah
6. Lampu                                                  1 buah
7. Baterai 9V                                            1 buah
8. Sumber AC 220V

GAMBAR RANGKAIAN LAMPU


CARA KERJA RANGKAIAN LAMPU
Rangkaian lampu tidur otomatis bekerja dengan menggunakan sensor cahaya. Sensor yang digunakan pada rangkaian ini adalah LDR. LDR akan mendeteksi cahaya yang ada di sekelilingnya.
Jika dianalisa dari gambar rangkaian lampu diatas, terlihat bahwa ada dua rangkaian dengan dua sumber yang berbeda. Satu sumber DC dan satu lagi dari sumber AC. Dari gambar rangkaian lampu di atas, terlihat bahwa relay adalah sebagai jembatan atau switch antara rangkaian sebelah kanan dan sebelah kiri. Rangkaian sebelah kiri adalah rangkaian sensor cahaya dengan sumber DC dan terhubung langsung dengan LDR. Sedangkan rangkaian sebelah kanan adalah rangkaian lampu tidur dengan sumber AC yang terhubung langsung dengan Lampu tidur.

Ketika kondisi gelap, nilai tahanan LDR akan menjadi besar, sehingga arus lisrik yang melewati transistor menjadi kecil. Karena arus listrik yang melewati transistor kecil dan bernilai kurang dari tegangan aktif transistor, arus listrik ini tidak dilewatkan. Artinya, rangkaian sebelah kiri tidak aktif karena arus yang ada bisa dianggap diabaikan. Dan relay akan melakukan switching dan menutup sakelarnya ke rangkaian lampu tidur. Artinya, rangkaian kanan (rangkaian lampu tidur) akan close, dan lampu tidur pun menyala.

Gambar Kondisi Gelap dan Lampu Menyala (Malam Hari)

Ketika kondisi terang, nilai tahanan LDR menjadi kecil, arus listrik yang lewat akan menjadi besar pada rangkaian sebelah kiri (rangkaian sensor cahaya). Karena arus listrik yang melalui transistor ini bernilai lebih besar dari pada tegangan di daerah aktif transistor, arus listrik pun dilewatkan, relay dalam kondisi ON di rangkaian kiri. Artinya, rangkaian kiri dalam kondisi CLOSE. Dan rangkaian lampu tidur (rangkaian sebelah kanan) OPEN dan lampu akan padam.

Gambar Kondisi Terang dan Lampu Padam (Siang Hari)

TUGAS KEGIATAN 1
Buatlah gambar Layout dari Skema Rangkaian Lampu Tidur di atas. Kerjakan di buku AVTUR masing-masing!


AVTUR - Kegiatan 1 Kelas 10

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat bergabung bapak ucapkan kepada anggota baru kelas 10, untuk memulai kegiatan ekskul AVTUR bagi kelas 10, akan kita mulai dengan Cara Menyolder yang Baik dan Benar. Karena untuk seterusnya menyolder adalah keterampilan dasar yang wajib dikuasai dalam elektronika, maka dari itu dalam kegiatan kali ini kita akan belajar dan mempraktekkan cara menyolder.

Sebelum memulai kegiatan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut ini https://bit.ly/DaftarHadirEkskul-AVTUR

CARA MENYOLDER YANG BAIK DAN BENAR

Cara Menggunakan Solder:
1. Dianjurkan menggunakan tangan kanan untuk memegang solder.
2. Dilarang bergetar dalam memegang solder.
3. Kemiringan ± 45°.


Cara memegang timah:
1. Pegang dengan tangan kiri.
2. Timah harus dipegang sekitar 2cm dari ujung.


Posisi solder dengan timah:
1. Posisi solder iron harus 45° mengenai kaki komponen dan pad pada PCB yang akan disolder.
2. Sentuhkan timah ke ujung solder iron.
3. Fungsi posisi 45° adalah untuk menyeimbangkan panas, mempermudah pencairan timah.



Langkah-langkah penyolderan:
1. Bersihkan permukaan PCB yang akan disolder.
2. Masukkan/letakkan komponen ke PCB yang akan disolder.
3. Letakkan soldering iron tip diantara kaki PCB dan kaki komponen agar mendapatkan panas yang cukup.
4. Berikan timah dengan jumlah yang secukupnya dilokasi yang akan disolder.
5. Jika timah yang diperlukan sudah cukup, angkatlah timah (solder wire) terlebih dahulu agar tidak menempel di daerah yang disolder pada PCB. Usahakan maksimal lama penyolderan ± 5 detik.
6. Angkatlah soldering iron.


Untuk hasil solderan yang benar dan bagus dapat dilihat di gambar berikut.


Dari gambar, bagian atas adalah urutan menyolder yang benar, sedangkan bagian bawah adalah hasil solderan. Mulai dari kiri sebagai berikut.
1. Hasil solder yang sempurna.
2. Terlalu banyak timah yang diberikan.
3. Terlalu sedikit timah yang diberikan.
4. Tembaga PCB dan kaki komponen tidak/kurang mendapat panas dari solder.
5. Tembaga PCB dan kaki komponen mendapat panas yang berlebih dari solder yang menyebabkan solderan berubah menghitam.
6. Dalam menyolder kaki komponen yang bersebelahan, timah antara tiap kaki menyatu yang bisa menyebabkan korsleting.

Video tentang tutorial cara menyolder yang baik dan benar dapat kalian lihat dan pelajari disini.

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...