Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Pertemuan
kali ini akan dilanjutkan pembahasan transduser pada rangkaian elektronika yang
kali ini akan membahas Prinsip kerja Transduser dan Karakteristik Dasar
Transduser
Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PRE Kelas 11
3. Prinsip
Kerja Transduser
Transduser
memiliki prinsip-prinsip kerja yang berbeda. Prinsip-prinsip kerja dari
transduser adalah sebagai berikut.
a. Prinsip
Elektromagnetik
Prinsip
elektromagnetik mengubah besaran energi fluks magnetis yang selanjutnya
mengibas suatu tegangan.
b. Prinsip
Fotokonduktif
Prinsip
fotokonduktif mengubah hantaran (konduktif) atau rambatan (resistan) bahan semi
konduktor yang mengenai perubahan cahaya.
c. Prinsip Fotovoltaik
Prinsip
fotovoltaik menggunakan besaran indra cahaya yang diubah menjadi tegangan antara
bahan yang berbeda susunannya.
d. Prinsip
Induktif
e. Prinsip
Kapasitif
Prinsip
kapasitif mengubah besaran energi yang masuk dengan metode perubahan kapasitas.
f. Prinsip
Piezoelektris
Prinsip
piezoelektris mengubah besaran energi yang mengubah tegangan (V) dan muatan (Q)
yang disebabkan oleh sejenis kristal.
g. Prinsip
Potensiometer
Prinsip
potensiometer mengubah besaran energi menjadi kedudukan kontak geser pada suatu
hambatan.
h. Prinsip
Reluktif
Prinsip
reluktif mengubah tegangan AC dikarenakan efek yang timbul dari lintasan
reluxtan di antara dua atau lebih komponen saat system kumparan transduser
mengeluarkan rangsangan AC.
i. Prinsip
Resitif
Prinsip
resistif mengubah besaran energi menjadi perubahan hambatan dari sebuah elemen.
j. Prinsip
Termoelektris
Prinsip
termoelektris mengubah besaran suhu dengan cara kerja efek Seeback, efek
Thomson atau efek Peltier.
k. Prinsip
Ukur Regangan
Prinsip
ukur ragangan mengubah besaran energi menjadi hambatan akibat adanya regangan
dan terdapat dua atau empat cabang suatu jembatan wheatstone.
4. Karakteristik
Dasar Transduser
Transduser
dirancang untuk meraba besaran ukur yang spesifik atau hanya tanggap terhadap
besaran ukur tertentu saja. Pemilihan karakteristik transduser listrik dan
mekanik sangat penting. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian
transduser sebagai berikut.
a. Kekuatan
Kemampuan
untuk bertahan pada beban lebih, dengan pengaman proteksi beban lebih yang
dapat mencegah pemakaian beban lebih.
b. Linieritas
Linearitas
yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik input dan output yang simetris
serta linier. Ketidaklinieran setidaknya dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang
diketahui dan tidak diketahui. Ketidaklinieran yang tidak diketahui sangat
menyulitkan, karena hubungan masukan keluaran tidak diketahui.
Adapun
ketidaklinieran yang diketahui, maka transduser yang memiliki sifat semacam ini
masih dapat dimanfaatkan dengan menghindari ketidaklinierannya atau dengan
melakukan beberapa transformasi pada rumus-rumus yang menghubungkan masukan
dengan keluaran. Contoh ketidaklinearan yang diketahui, misalnya daerah mati (dead zone), saturasi (saturation),
logaritma, kuadrat, dan sebagainya.
1) Daerah
mati (dead zone)
Daerah
mati (dead zone) maksudnya ketidaklinieran yang terjadi apabila telah
diberikan masukan (input), keluaran (output) bahan ada. Baru setelah melewati
nilai ambang tertentu, ada keluaran (output) yang proporsional terhadap masukan
(input).
2) Saturasi
Saturasi
maksudnya ketidaklinieran yang terjadi apabila masukan
(input) dibesarkan sampai nilai tertentu, keluaran (output) tidak bertambah
besar, tetapi hanya menunjukkan nilai yang tetap.
Logaritma
maksudnya ketidaklinieran yang terjadi apabila masukan
(input) bertambah besar secara linier, keluarannya (output) bertambah besar
secara logaritma.
Kuadrat
maksudnya ketidaklinieran yang terjadi apabila masukan (input) bertambah besar
secara linier, keluarannya (output) bertambah besar secara kuadrat.
Repeatability
yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang sama ketika digunakan
untuk mengukur besaran yang sama, dalam kondisi lingkungan yang sama.
d. Instrumentasi
Memuaskan
Memberikan
sinyal output analog yang tinggi dengan perbandingan sinyal terhadap noise yang
besar; dalam banyak hal lebih disukai keluaran digital.
e. Stabilitas
dan Keandalan Tinggi
Stabilitas
tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan.
f. Tanggapan
Dinamis (Dynamic Response) Baik
Tanggapan
dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan bentuk dan
besar yang sama. Efek ini dianalisis sebagai tanggapan frekuensi.
g. Karakteristik
Mekanik yang Baik
Karakteristik
mekanik yang baik dapat mempengaruhi unjuk kerja statis kuasistatik dan keadaan
dinamis.
h. Minimumkan
Noise yang Bersatu dengan Device Integrated
Minimumkan
noise yang Bersatu dengan device integrated, minimumkan asimitri dan
kerusakan lain.
Tugas 4 PRE Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PRE Kelas 11
0 komentar:
Posting Komentar