Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Penguat Operasional (Op Amp) yang kali ini akan dilanjutkan membahas Parameter Penguat Operasional dan Kegunaan Penguat Operasional.
Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PRE Kelas 11
4. Parameter Penguat Operasional
Pada
dasarnya penguat ini terdiri dari penguat differensial dengan nilai penguatan
yang sangat tinggi serta impedansi masukan yang juga tinggi, penguat penyangga
(buffer) dan pada bagian keluaran terdiri dari driver (pengendali) dengan nilai
resistansi keluaran yang sangat rendah. Op Amp memiliki dua jalur masukan,
yaitu masukan terbalik (inverting) dan masukan tidak terbalik (non-inverting).
Secara
umum parameter dalam penguat operasi di antaranya sebagai berikut.
a. Penguat
tegangan terbuka sangat besar, yaitu sekitar 100.000 kali.
b. Impedansi
masukan yang cukup tinggi dengan nilai tipikal 1 MΩ.
c. Impedansi
keluaran sangat rendah, dengan nilai tipikal pada rentang puluhan ratusan Ω.
d. Perbandingan penolakan terhadap sinyal node bersama
(CMRR) lebih dari 90 dB.
5. Kegunaan
Penguat Operasional
Fungsi
utama penguat operasional adalah untuk melakukan operasi linier matematika
(tegangan dan arus), integrasi dan penguatan. Idealnya, penguatan Op Amp adlah
tak hingga, namun kenyataan penguatan Op Amp hanya mencapai kurang lebih
200.000 dalam modus loop terbuka. Dalam keadaan demikian tidak terdapat umpan
balik dari keluaran menuju masukkan dan penguatan tegangan (Av) maksimum.
Penguat
operasional merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk memperkuat
sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC). Penguat operasional
terdiri atas transistor, resistor dan kapasitor yang dirangkai dan dikemas
dalam rangkaian terpadu (integrated circuit).
Dalam
penggunaannya Op Amp dibagi menjadi dua jenis yaitu penguat linier dan penguat
tidak linier.
a. Penguat
Linier
Penguat
linier merupakan penguat yang tetap mempertahankan bentuk sinyal masukan, yang
termasuk dalam penguat linier di antaranya penguat non-inverting, penguat
inverting, penjumlah diferensial, dan penguat instrumentasi.
1) Penguat
Non-inverting
Gambar
4.6 Penguat tidak membalik (non-inverting)
Penguat
tidak membalik adalah penggunaan Op Amp sebagai penguat sinyal di mana sinyal outputnya
sefase dengan sinyal input. Penguat non-inverting amplifier merupakan kebalikan
dari penguat inverting, di mana input dimasukkan pada input non-inverting sehingga
polaritas output akan sama dengan polaritas input tetapi memiliki penguatan
yang tergantung dari besarnya Rfeedback dan Rinput.2) Penguat
Inverting/Penguat Pembalik
Gambar
4.7 Penguat pembalik (inverting)
Penguat
pembalik adlah penggunaan Op Amp sebagai penguat sinyal di mana sinyal
outputnya berbalik fase 180° dari
sinyal input. Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk
membalik dan menguatkan sebuah tegangan. Resistor Rf melewatkan sebagian
sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran tak sefase sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut secara efektif
mengurangi besar masukan. Dengan demikian akan mengurangi bati keseluruhan dari
penguat sehingga disebut umpan balik negatif.3) Penjumlah
Diferensial
Gambar
4.8 Penguat diferensial
Penguat
diferensial adalah penggunaan Op Amp untuk mencari selisih antara dua buah
titik tegangan yang berbeda. Penguat diferensial dalam suatu penguat
operasional (Op Amp) dibuat menggunakan kopling langsung (DC kopling) yang
bertujuan untuk menghilangkan efek yang ditimbulkan akibat penambahan atau
pemasangan kapasitor bypass maupun kapasitor kopling.4) Penguat
Instrumentasi
Penguat
instrumentasi adalah suatu penguat untai tertutup (closed loop) dengan masukan
diferensial dan penguatannya dapat diatur tanpa mempengaruhi perbandingan penolakan
modus Bersama (Common Mode Rejection Ratio). Sebuah rangkaian penguat
instrumentasi ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
b. Penguat Tidak Linier
Penguat
tidak linier merupakan penguat yang bentuk sinyal keluarannya tidak sama dengan
bentuk sinyal masukannya. di antaranya komparator, integrator, diferensiator,
pengubah bentuk gelombang dan pembangkit gelombang.
1) Komparator/Pembanding
1) Komparator/Pembanding
Komparator
adalah penggunaan Op Amp sebagai pembanding antara tegangan yang masuk pada
input (+) dan input (-). Jika input (+) lebih tinggi dari input (-), maka Op
Amp akan mengeluarkan tegangan positif dan jika input (-) lebih tinggi dari
input (+), maka Op Amp akan mengeluarkan tegangan negatif. Dengan demikian Op
Amp dapat dipakai untuk membandingkan dua buah tegangan yang berbeda.
Integrator
berfungsi mengintegralkan tegangan input terhadap waktu. Penggunaan integrator
juga sebagai tapis lulus bawah (low pass filter). Pada integrator komponen yang
menyediakan umpan balik antara output dan Op Amp adalah kapasitor. Integrator
Op Amp melakukan fungsi yang setara dengan fungsi integrasi matematika.
Differensiator
berfungsi mendiferensialkan tegangan input terhadap waktu. Penggunaan
differensiator juga sebagai tapis lulus atas (high pass filter). Penguat
differensiator adalah kebalikan dari penguat integrator.
Rangkaian
pembentuk gelombang yaitu mengubah bentuk sinyal secara keseluruhan. Generator
sinyal dikelompokkan berdasarkan bentuk gelombang yang dibangkitkan sedangkan
osilator ditentukan berdasarkan kemampuannya dalam mempertahankan amplitudo dan
frekuensi keluaran tetap ata dekat pada nilai yang ditetapkan dalam
perancangan.
0 komentar:
Posting Komentar