Sebelum membahas lebih dalam materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut ini | Presensi PRE Kelas 11
a. Transduser Input
Transduser
input merupakan transduser yang dapat mengubah energi fisik (physical energy)
menjadi sinyal listrik ataupun resistansi (yang kemudian juga dikonversikan ke
tegangan atau sinyal listrik). Energi fisik tersebut dapat berbentuk cahaya,
tekanan, suhu maupun gelombang suara. Seperti contohnya mikrofon (microphone),
mikrofon dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat
dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser input sering disebut juga dengan
sensor.
Berikut
ini beberapa komponen elektronika ataupun perangkat elektronika yang
digolongkan sebagai transduser input.
1. LDR (Light Dependent Resitor)
LDR
(Light Dependent Resistor) mengubah cahaya menjadi resistansi
(hambatan). LDR adalah jenis resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya
tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai hambatan LDR menurun
pada saat cahaya terang dan nilai hambatannya menjadi tinggi jika dalam kondisi
gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR adalah untuk menghantarkan listrik jika
menerima sejumlah intensitas cahaya (kondisi terang) dan menghambat arus
listrik dalam kondisi gelap.
Termistor
(NTC/PTC) mengubah suhu menjadi resistansi (hambatan). Termistor (NTC/PTC)
merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu
disekitarnya. Jenis termistor yaitu PTC (Positive Temperature Coefficient)
dan NTC (Negative Temperature Coefficient).
Variable
Resitor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi resistansi (hambatan).
Dalam perangkat elektronik, sering ditemukan potensiometer yang berfungsi
sebagai pengatur volume di peralatan audio/video seperti radio, walkie talkie,
tape mobil, DVD player dan amplifier.
Potensiometer
adalah suatu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Secara struktur,
potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang
berfungsi sebagai pengaturannya.
Mikrofon
(Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik. Setiap
jenis mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk
energinya, tetapi semuanya memiliki persamaan yaitu semua jenis mikrofon
memiliki suatu bagian yang disebut diafragma.
Transduser
output merupakan transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi bentuk
energi fisik (physical energy). Seperti contohnya loudspeaker,
loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar oleh
manusia. Transduser output sering disebut juga dengan istilah actuator.
Beberapa
komponen elektronika atau perangkat elektronika yang digolongkan sebagai
transduser output diantaranya adalah sebagai berikut.
1) LED (Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi energi cahaya.
2) Lampu mengubah listrik menjadi energi cahaya.
3) Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion).
4) Heater mengubah listrik menjadi panas.
5) Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi suara.
Gambar
3.6 Loudspeaker
Banyak perangkat elektronika yang dipergunakan saat ini adalah gabungan dari transduser input dan transduser output. Dalam perangkat elektronika yang dimaksud ini terdiri dari sensor (transduser input) dan actuator (transduser output) yang mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya dan kemudian mengubahnya lagi menjadi bentuk energi yang lain. Contohnya pengukur suhu badan (thermometer) yang mengkonversikan suhu badan menjadi sinyal listrik (transduser input = sensor suhu) kemudian diproses oleh rangkaian elektronika tertentu menjadi angka atau display yang dapat dibaca (transduser output = display).
Berdasarkan
aplikasinya, transduser dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya
sebagai berikut.
a. Transducer electromagnetic, seperti antenna, tape head/disk head, dan magnetic cartridge.
b. Transducer electrochemical, seperti hydrogen sensor dan pH probes.
c. Transducer electromechanical, seperti rotary motor, potensiometer, air flow sensor, dan load cell.
d. Transducer electroacoustic, seperti loudspeaker, earphone, microphone, dan ultrasonic transceiver.
e. Transducer electro-optical, seperti lampu LED, dioda laser, lampu pijar, dan tabung CRT.
f. Transducer thermoelectric, seperti komponen NTC , PTC, dan termokopel.
0 komentar:
Posting Komentar