Cara Menghitung Resistor

Kamu mau tahu gimana cara menghitung nilai Resistor? Yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Cara Kerja Kapasitor

Kamu penasaran dan pengin tahu gimana cara kerjanya Kapasitor? Makanya, yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Multimeter

Multimeter adalah sebuah alat untuk mengukur suatu Arus listrik (Ampere), tegangan listrik (Voltage), hambatan listrik (Ohm). (Source: cerdika.com)

Osiloskop

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik. (Source: cerdika.com)

Function Generator

Kamu udah tahu belum, apa sih itu yang dimaksud dengan Function Generator atau Generator Fungsi? (Source: cerdika.com)

Tampilkan postingan dengan label Sambungan Kabel dan Interkoneksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sambungan Kabel dan Interkoneksi. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Agustus 2020

PISAV Pertemuan 6 "Sambungan Kabel dan Interkoneksi"


Pada pertemuan kali ini akan dibahas lanjutan dari macam-macam interkoneksi dalam audio video. Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12

i. Kabel S-Video
    Kabel S-Video dapat menghantar gambar visual dengan resolusi sampai dengan 400 lines (garis). Kabel S-video membagi sinyal visual menjadi dua kompeten warna, yaitu c dan y. Kabel ini memberikan tampilan gambar lebih baik dibandingkan dengan kabel komposit. Cara mengenali kabel ini adalah kabel tunggal dengan konektor s-video 4 pin atau 9 pin.

    Kabel RGB adalah kabel sinyal video analog yang terbaik – koneksi ini umumnya hanya terdapat pada perangkat video professional. Versi terbaik dari kabel RGB dalah RGB HV yang digunakan professional pada instalasi high-end.

    Kabel DVI (digital visual interface) adalah koneksi video digital yang menghantarkan sinyal data visual bandwidth tinggi antara sumber gambar (DVD player, Blu-Ray) dengan perangkat display (TV plasma, projector, monitor). Kabel ini memiliki proteksi konten video yang disebut high bandwidth digital content protector (HDCP), yang menawarkan koneksi digital yang aman. Koneksi DVI mampu menghantarkan tampilan visual HDTV dengan resolusi 720p, 1080i, dan 1080p.

    Kabel HDMI (high-definition multimedia interface) menghantarkan sinyal audio serta video tanpa kompresi. Pada kabel HDMI juga diterapkan teknologi anti-pembajakan HDCP (high bandwidth digital content protector). Saat ini, kabel HDMI telah dirilis versi 1.3b yang memiliki kemampuan hantaran sinyal audio video dengan bandwidth lebih baik dari versi-versi sebelum. Kabel ini mampu menjalankan aplikasi tekonologi terkini seperti menghantarkan data Dolby, TrueHD, dan DTSHD yang terdapat pada Blu-Ray player atau HD DVD player.
m. Kabel FireWire
    Kabel IEEE1394 (atau FireWire atau i.LINK) adalah koneksi sinyal audio-video yang fleksibel yang menghantarkan sinyal HDTV dengan format video MPEG2 ke perangkat D-HVS recorders. Kabel ini juga men-support koneksi daist-chaining.

n. Kabel Data Network
    Kabel Cat 5/6 – Kabel Category 5, 5e, dan 6 adalah kabel data kecepatan tinggi yang biasa digunakan untuk koneksi internet kecepatan tinggi serta jaringan network rumah. Cat 5 memiliki daya hantar sampai dengan bandwidth 100 MHz/100 Mbps. Cat 6 memiliki daya hantar 200 MHz dan direkomendasikan untuk Ethernet Gigabit (1.000 Mbps). Sementara itu, Cat 5e adalah versi enhanced dari Cat 5. Cara mengenali kabel ini adalah kabel dengan konektor (jack) ethernet RJ-45.

    Konektor XLR sering digunakan sebagai colokan untuk kabel mic dan colokan pada mixer untuk tempat mic.


    
Gambar di atas biasanya dapat dilihat pada mic dan pada mixer. Sebenarnya, konektor XLR tidak hanya 3 pin saja, tetapi ada yang 4 pin, 5 pin, dan sebagainya. Namun, secara umum yang sering digunakan adalah konektor 3 pin. Setiap pin pasti ada number-nya, pada konektor XLR tipe FEMALE, terdapat number-nya. Berikut ini merupakan penjelasan number dari konektor XLR (3 pin).
    Pin 1 = ground = shield
    Pin 2 = +ve = (bisa digunakan sebagai left/right)
    Pin 3 = -ve = (bisa digunakan sebagai left/right)

p. Konektor Jack 6.5 mm, 3.5 mm, 2.5 mm
    Konektor ini biasanya disebut sebagai ‘Jack’ saja. Mulai dari jack mixer sampai jack kecil earphone yang sering ditancapkan di hp. Jack ini tergantung ukuran. Konektor 6,5 mm jack yang sering ditancapkan di mixer disebut juga dengan 1/4” jack (baca: seperempat inci). Untuk konektor 2,5 mm biasanya ditancapkan di handphone sebagai konektor ke earphone/headphone. Jack ini pun ada yang mono dan ada juga yang stereo.

Gambar 2.32 Konektor jack

Senin, 17 Agustus 2020

PISAV Pertemuan 5 "Sambungan Kabel dan Interkoneksi"


Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12

B. TEKNIK PENYAMBUNGAN KABEL DAN INTERKONEKSI

2. Interkoneksi
    Interkoneksi adalah keterhubungan antar-jaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda.
    Berikut ini akan dibahas tentang interkoneksi yang berkaitan dengan audio video. Dalam hal ini, kabel interkoneksi audio video merupakan sebuah kabel yang digunakan untuk menghubungkan atau mengkoneksikan dari satu alat ke alat lain baik digunakan untuk audio, video, maupun audio video.
a. Kabel Audio Interkonek
    Kabel Audio Interkonek adalah kabel yang paling umum ditemukan di pasaran. Kabel ini berfungsi sebagai penghantar sinyal audio analog. Cara termudah mengenali kabel ini, yakni kabel terdiri atas sepasang kabel coaxial dengan konektor (jack) RCA berwarna merah dan putih (atau hitam).
b. Kabel Subwoofer
    Kabel subwoofer dikelompokkan berdasarkan (1) subwoofer aktif atau (2) subwoofer pasif pada instalasi (1) home theatre/home stereo, (2) car audio, dan (3) PA sistem (Sistem alamat publik).
    Kabel subwoofer aktif pada instalasi home theater adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio dalam bentuk analog dari perangkat audio (umumnya output mono) menuju subwoofer aktif. Sementara itu, kabel subwoofer pasif pada instalasi home theater biasanya berupa kabel speaker. Kabel subwoofer aktif untuk instalasi car audio biasanya berupa kabel interkonek biasa, sedangkan untuk subwoofer pasif biasanya berupa kabel speaker.

    Kabel subwoofer aktif untuk instalasi sebuah PA sistem umumnya adalah kabel audio analog coaxial berdiameter besar dengan konektor RCA. Sementara itu, kabel subwoofer pasif pada PA sistem umumnya kabel speaker yang diterminasi konektor RCA.
c. Kabel Audio Multimedia
    Kabel audio multimedia adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio dalam bentuk analog dari perangkat multimedia seperti computer, laptop, ipod, video camera, proyektor, dan lain-lain ke speaker aktif multimedia. Konektor output pada perangkat multimedia umumnya berupa konektor 1/4 stereo, 1/8 stereo, atau 1/16 stereo.
    Kabel audio multichannel adalah kabel audio interkonek yang memiliki fungsi untuk menghantarkan sinyal audio multichannel seperti audio 5 channel atau 7 channel. Kabel audio multichannel menghantarkan sinyal audio front channel kiri-kanal dan center dan surround channel kiri-kanan (dan back surround channel kiri-kanan).
    Kabel phono adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari turntable (pemutar piringan hitam) ke phono stage amplifier. Konektor yang terpasang pada turntable umumnya berupa konektor RCA atau DIN. Sementara itu, konektor yang dihubungkan ke phono stage biasanya berupa konektor RCA.
Gambar 2.21 Kabel phono
f. Kabel Mikrofon
    Kabel mikrofon adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari mikrofon ke mikrofon pre-amp, mixer, atau karaoke amplifier. Kabel mikrofon umumnya berupa kabel coaxial dengan dua buah kabel internal yang dikelilingi oleh kabel serabut dengan konektor XLR.
g. Kabel Gitar Listrik
    Kabel gitar listrik adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari gitar listrik ke prossesor gitar, amplifier gitar, dan mixer. Kabel gitar listrik umumnya berupa kabel coaxial dengan konektor 1/4 mono.
h. Kabel Video Komposit
    Kabel video komposit adalah koneksi kabel video standar yang mampu menghantarkan sinyal video dengan resolusi maksimal 330 lines (garis). Cara mengenali kabel ini adalah kabel coaxial tunggal dengan konektor (jack) RCA berwarna kuning (kadang-kadang dijual bersama kabel audio stereo).
Gambar 2.24 Kabel video komposit

Demikian materi untuk pertemuan kali ini, macam interkoneksi lainnya akan dibahas di pertemuan minggu depan. Tugas 3 PISAV pertemuan kali ini silahkan klik link berikut | Tugas PISAV Kelas 12

Senin, 10 Agustus 2020

PISAV Pertemuan 4 "Sambungan Kabel dan Interkoneksi"


Pada dasarnya, kabel berfungsi sebagai penghantar aliran listrik yang memiliki tegangan dan frekuensi yang cukup besar. Oleh sebab itu, pada saat sambungan kabel dilalui listrik maka akan terjadi getaran pada kabel tersebut. Jika sambungan tersebut tidak terpasang dengan kuat, hal itu dapat menyebabkan listrik akan terputus atau yang disebut dengan loss contact, bahkan akan timbul percikan api pada sambungan kabel tersebut. Pada pertemuan berikut ini akan dibahas tentang sambungan kabel dan interkoneksi.
Sebelum membahas lebih dalam materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut ini | Presensi PISAV Kelas 12

A. RUANG LINGKUP KABEL
    Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti penghantar (urat), baik yang berbentuk pejal maupun serabut yang masing-masing dilengkapi bagian isolasinya sendiri dan membentuk suatu kesatuan. Penggabungan satu atau lebih inti-inti pada umumnya dilengkapi dengan selubung pelindung.
1. Fungsi Kabel
    Secara umum, kabel memiliki fungsi sebagai media transmisi yang berperan untuk mempercepat penyampaian pesan. Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-beda. Kabel tembaga sering kali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan ethernet. Kabel koaksial digunakan pada televisi dan radio. Sementara itu, kabel fiber optik sering digunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines), yakni media transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view.
2. Komponen Kabel
    Ada 3 hal pokok dari kabel, yang dijelaskan sebagai berikut.
a. Konduktor atau penghantar, media untuk menghantarkan listrik.
b. Isolasi, bahan dielektrik untuk mengisolasi dari yang satu ke yang lain dan juga terhadap lingkungannya.
c. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis, pengaruh bahan-bahan kimia, electrolysis api, atau pengaruh-pengaruh luar lainnya yang merugikan.
3. Jenis Kabel
    Jenis kabel pada umumnya dapat diklasifikasikan dari sisi kegunaannya dalam instalasi listrik rumah dan gedung menggunakan bahan yang digunakan untuk kabel tembaga dan aluminium.
    Kabel audio berbeda dengan kabel listrik karena kabel audio ini berfungsi untuk menghantarkan sinyal-sinyal audio ke komputer/software. Jernih tidaknya sinyal audio juga tergantung dari pemilihan, sambungan, dan konfigurasi kabel ini. Ada dua macam kabel audio, yaitu single core dan double core.
a. Single Core
    Kabel jenis ini digunakan untuk 'unbalanced audio', yakni sinyal-sinyal audio yang tidak seimbang, banyak noise, dan lain sebagainya.
    Untuk kabel jenis seperti ini, Anda bisa menggunakan core-nya sebagai left, sedangkan shield-nya sebagai right atau sebaliknya. Dalam elektronika, core digunakan sebagai +ve dan shield digunakan sebagai -ve. Hal ini hanyalah kutub positif dan kutub negatif untuk arus DC.
    Positive = positif (ve) = +ve
    Negative = negatif (ve) =-ve
b. Double Core
    Kabel jenis ini digunakan untuk ‘balanced audio’. Pada dasarnya, kabel seperti ini core +ve bisa sebagai left, core -ve bisa sebagai right atau sebaliknya, Sementara shield bisa digunakan sebagai ground-nya.

    Sementara itu, jenis kabel berdasarkan bahannya dapat dibedakan menjadi berikut ini.
a. Kabel Tembaga
    Kabel terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian inti konduktornya, Kabel UTP terdiri atas 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda tiap incinya. Makin rapat jalinan tersebut, tingkat transmisi dan harganya semakin tinggi. Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk internet, ISDN, atau sambungan telepon. Sementara itu, kabel STP terdiri atas sepasang kabel yang dilindungi oleh timah dan masing-masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung.
b. Kabel Koaksial
    Kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside. Kabel ini terdiri atas 2 buah konduktor, yaitu terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan tertutup oleh isolator luar. Kabel koaksial sering memiliki tiga bagian utama, yakni pelindung luar, pelindung berupa anyaman tembaga, dan isolator plastik.
    Kabel koaksial memiliki kapasitas pita lebar (bandwidth) 10 Mbps dan kapasitas node 30 node. Kabel koaksial sering dipakai sebagai jalur transmisi untuk frekuensi sinyal radio. Berikut ini beberapa jenis kabel koaksial.
1) Kabel coaxial RG-62A/U
    Kabel berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0,25 inch (6 mm)
2) Thin coaxial cable
    Kabel koaksial berdiameter rata-rata 5 mm yang berwarna gelap dan banyak digunakan di kalangan radio amatir.
3) Thick coaxial cable
    Kabel berdiameter rata-rata 12 mm dan seting dikenal sebagai yellow cable.
Gambar 2.2 Kabel koaksial
c. Kabel Serat Optik
    Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau platik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebgai media transmisi dalam teknologi komunikasi modern.
    Bagian-bagian utama serat optic tersebut adalah bagian inti tempat merambatnya gelombang cahaya, selimut yang mengelilingi bagian inti dengan indeks bias yang lebih kecil, serta lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut dengan palstik elastis. Komponen utama system serat optic terdiri atas transmitter (Laser Diode dan Laser Emitting Diode), information channel yang berupa serat optik, dan receiver.
Gambar 2.3 Kabel serat optik

B. TEKNIK PENYAMBUNGAN KABEL DAN INTERKONEKSI

1. Macam-macam Penyambungan Kabel
    Materi untuk macam-macam penyambungan kabel bisa kalian unduh di link berikut | Click here

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...