Cara Menghitung Resistor

Kamu mau tahu gimana cara menghitung nilai Resistor? Yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Cara Kerja Kapasitor

Kamu penasaran dan pengin tahu gimana cara kerjanya Kapasitor? Makanya, yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Multimeter

Multimeter adalah sebuah alat untuk mengukur suatu Arus listrik (Ampere), tegangan listrik (Voltage), hambatan listrik (Ohm). (Source: cerdika.com)

Osiloskop

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik. (Source: cerdika.com)

Function Generator

Kamu udah tahu belum, apa sih itu yang dimaksud dengan Function Generator atau Generator Fungsi? (Source: cerdika.com)

Senin, 31 Agustus 2020

PISAV Pertemuan 6 "Sambungan Kabel dan Interkoneksi"


Pada pertemuan kali ini akan dibahas lanjutan dari macam-macam interkoneksi dalam audio video. Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12

i. Kabel S-Video
    Kabel S-Video dapat menghantar gambar visual dengan resolusi sampai dengan 400 lines (garis). Kabel S-video membagi sinyal visual menjadi dua kompeten warna, yaitu c dan y. Kabel ini memberikan tampilan gambar lebih baik dibandingkan dengan kabel komposit. Cara mengenali kabel ini adalah kabel tunggal dengan konektor s-video 4 pin atau 9 pin.

    Kabel RGB adalah kabel sinyal video analog yang terbaik – koneksi ini umumnya hanya terdapat pada perangkat video professional. Versi terbaik dari kabel RGB dalah RGB HV yang digunakan professional pada instalasi high-end.

    Kabel DVI (digital visual interface) adalah koneksi video digital yang menghantarkan sinyal data visual bandwidth tinggi antara sumber gambar (DVD player, Blu-Ray) dengan perangkat display (TV plasma, projector, monitor). Kabel ini memiliki proteksi konten video yang disebut high bandwidth digital content protector (HDCP), yang menawarkan koneksi digital yang aman. Koneksi DVI mampu menghantarkan tampilan visual HDTV dengan resolusi 720p, 1080i, dan 1080p.

    Kabel HDMI (high-definition multimedia interface) menghantarkan sinyal audio serta video tanpa kompresi. Pada kabel HDMI juga diterapkan teknologi anti-pembajakan HDCP (high bandwidth digital content protector). Saat ini, kabel HDMI telah dirilis versi 1.3b yang memiliki kemampuan hantaran sinyal audio video dengan bandwidth lebih baik dari versi-versi sebelum. Kabel ini mampu menjalankan aplikasi tekonologi terkini seperti menghantarkan data Dolby, TrueHD, dan DTSHD yang terdapat pada Blu-Ray player atau HD DVD player.
m. Kabel FireWire
    Kabel IEEE1394 (atau FireWire atau i.LINK) adalah koneksi sinyal audio-video yang fleksibel yang menghantarkan sinyal HDTV dengan format video MPEG2 ke perangkat D-HVS recorders. Kabel ini juga men-support koneksi daist-chaining.

n. Kabel Data Network
    Kabel Cat 5/6 – Kabel Category 5, 5e, dan 6 adalah kabel data kecepatan tinggi yang biasa digunakan untuk koneksi internet kecepatan tinggi serta jaringan network rumah. Cat 5 memiliki daya hantar sampai dengan bandwidth 100 MHz/100 Mbps. Cat 6 memiliki daya hantar 200 MHz dan direkomendasikan untuk Ethernet Gigabit (1.000 Mbps). Sementara itu, Cat 5e adalah versi enhanced dari Cat 5. Cara mengenali kabel ini adalah kabel dengan konektor (jack) ethernet RJ-45.

    Konektor XLR sering digunakan sebagai colokan untuk kabel mic dan colokan pada mixer untuk tempat mic.


    
Gambar di atas biasanya dapat dilihat pada mic dan pada mixer. Sebenarnya, konektor XLR tidak hanya 3 pin saja, tetapi ada yang 4 pin, 5 pin, dan sebagainya. Namun, secara umum yang sering digunakan adalah konektor 3 pin. Setiap pin pasti ada number-nya, pada konektor XLR tipe FEMALE, terdapat number-nya. Berikut ini merupakan penjelasan number dari konektor XLR (3 pin).
    Pin 1 = ground = shield
    Pin 2 = +ve = (bisa digunakan sebagai left/right)
    Pin 3 = -ve = (bisa digunakan sebagai left/right)

p. Konektor Jack 6.5 mm, 3.5 mm, 2.5 mm
    Konektor ini biasanya disebut sebagai ‘Jack’ saja. Mulai dari jack mixer sampai jack kecil earphone yang sering ditancapkan di hp. Jack ini tergantung ukuran. Konektor 6,5 mm jack yang sering ditancapkan di mixer disebut juga dengan 1/4” jack (baca: seperempat inci). Untuk konektor 2,5 mm biasanya ditancapkan di handphone sebagai konektor ke earphone/headphone. Jack ini pun ada yang mono dan ada juga yang stereo.

Gambar 2.32 Konektor jack

PRE Pertemuan 6 "Transduser"

Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PRE Kelas 11

C. KOMPONEN TRANSDUSER PADA RANGKAIAN ELEKTRONIKA
1. Pengertian Transducer (Transduser)
    Transduser berasal dari kata Latin ‘traducere’ yang berarti mengubah. Transduser adalah seperangkat alat yang dapat mengubah bentuk energi ke bentuk lainnya sesuai dengan kemampuan transdusernya masing-masing. Bentuk-bentuk energi seperti energi mekanik, listrik, elektromagnetik, cahaya, kimia, bunyi, panas, uap atau lainnya dapat diubah ke bentuk energi lain dengan menggunakan transduser. Bagian masukan dari transduser disebut sensor, karena bagian ini dapat mengindra suatu kuantitas fisik tertentudan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain. Pada umumnya, semua alat yang dapat mengubah atau mengkonversi suatu energi ke energi lainnya dapat disebut sebagai transduser (transducer).

Gambar 3.1 Ilustrasi fungsi dari transduser

2. Jenis-jenis Transduser
    Berdasarkan pola aktivasinya, transduser dapat dibagi menjadi dua, yaitu transduser pasif dan transduser aktif.
a. Transduser Pasif
    Transduser pasif, yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi tambahan dari luar. Transduser pasif bekerja berdasarkan prinsip pengontrolan energi, transduser pasif bekerja atas dasar perubahan parameter listrik (resistansi, induktansi atau kapasitansi), oleh karena itu, supaya dapat bekerja diperlukan penggerak atau sumber dari luar berbentuk energi listrik sekunder. Contoh: pemakaian strain gauge digerakkan sumber listrik arus searah, LVDT (transformator diferensial) digerakkan oleh sinyal gelombang pembawa. Contoh lain: RTD (resistance thermal detector), Potensiometer dan NTC.
b. Transduser Aktif
    Transduser aktif, yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan energi yang diubah itu sendiri. Tranduser aktif bekerja berdasarkan hukum kekekalan energi. Transduser aktif dapat membangkitkan sinyal output listrik yang ekuivalen tanpa adanya sumber energi dari luar. Contoh: piezoelectric, thermocouple, photovoltaic dan termistor.

    Berdasarkan fungsinya, transduser terbagi menjadi dua jenis yaitu transduser input dan transduser output. Hampir semua perangkat elektronika terdapat kedua jenis transduser tersebut. Berikut ini adalah blok diagram sederhana dari transduser input ke transduser output.

Gambar 3.2 Blok diagram sederhana dari transduser input ke transduser output

Senin, 24 Agustus 2020

ULANGAN HARIAN 1 - PRODUKTIF 2 (Penerapan Rangkaian Elektronika) Kelas 11


A. PETUNJUK PENGERJAAN SOAL:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal Ulangan Harian 1!
2. Isilah Daftar Hadir Ulangan Harian 1 terlebih dahulu pada format yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah dengan teliti dan cermat setiap butir soal yang diberikan!

B. DAFTAR HADIR ULANGAN HARIAN 1
Berikut Link Daftar Hadir Ulangan Harian 1:

C. SOAL ULANGAN HARIAN 1
Berikut Link Soal Ulangan Harian 1 PRE Kelas 11: http://bit.ly/UlanganHarian1_PRE-Kelas11

ULANGAN HARIAN 1 - PRODUKTIF 2 (Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio Video) Kelas 12


A. PETUNJUK PENGERJAAN SOAL:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal Ulangan Harian 1!
2. Isilah Daftar Hadir Ulangan Harian 1 terlebih dahulu pada format yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah dengan teliti dan cermat setiap butir soal yang diberikan!

B. DAFTAR HADIR ULANGAN HARIAN 1
Berikut Link Daftar Hadir Ulangan Harian 1:

C. SOAL ULANGAN HARIAN 1
Berikut Link Soal Ulangan Harian 1 PISAV Kelas 12: http://bit.ly/UlanganHarian1_PISAV-Kelas12

Senin, 17 Agustus 2020

PISAV Pertemuan 5 "Sambungan Kabel dan Interkoneksi"


Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12

B. TEKNIK PENYAMBUNGAN KABEL DAN INTERKONEKSI

2. Interkoneksi
    Interkoneksi adalah keterhubungan antar-jaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda.
    Berikut ini akan dibahas tentang interkoneksi yang berkaitan dengan audio video. Dalam hal ini, kabel interkoneksi audio video merupakan sebuah kabel yang digunakan untuk menghubungkan atau mengkoneksikan dari satu alat ke alat lain baik digunakan untuk audio, video, maupun audio video.
a. Kabel Audio Interkonek
    Kabel Audio Interkonek adalah kabel yang paling umum ditemukan di pasaran. Kabel ini berfungsi sebagai penghantar sinyal audio analog. Cara termudah mengenali kabel ini, yakni kabel terdiri atas sepasang kabel coaxial dengan konektor (jack) RCA berwarna merah dan putih (atau hitam).
b. Kabel Subwoofer
    Kabel subwoofer dikelompokkan berdasarkan (1) subwoofer aktif atau (2) subwoofer pasif pada instalasi (1) home theatre/home stereo, (2) car audio, dan (3) PA sistem (Sistem alamat publik).
    Kabel subwoofer aktif pada instalasi home theater adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio dalam bentuk analog dari perangkat audio (umumnya output mono) menuju subwoofer aktif. Sementara itu, kabel subwoofer pasif pada instalasi home theater biasanya berupa kabel speaker. Kabel subwoofer aktif untuk instalasi car audio biasanya berupa kabel interkonek biasa, sedangkan untuk subwoofer pasif biasanya berupa kabel speaker.

    Kabel subwoofer aktif untuk instalasi sebuah PA sistem umumnya adalah kabel audio analog coaxial berdiameter besar dengan konektor RCA. Sementara itu, kabel subwoofer pasif pada PA sistem umumnya kabel speaker yang diterminasi konektor RCA.
c. Kabel Audio Multimedia
    Kabel audio multimedia adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio dalam bentuk analog dari perangkat multimedia seperti computer, laptop, ipod, video camera, proyektor, dan lain-lain ke speaker aktif multimedia. Konektor output pada perangkat multimedia umumnya berupa konektor 1/4 stereo, 1/8 stereo, atau 1/16 stereo.
    Kabel audio multichannel adalah kabel audio interkonek yang memiliki fungsi untuk menghantarkan sinyal audio multichannel seperti audio 5 channel atau 7 channel. Kabel audio multichannel menghantarkan sinyal audio front channel kiri-kanal dan center dan surround channel kiri-kanan (dan back surround channel kiri-kanan).
    Kabel phono adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari turntable (pemutar piringan hitam) ke phono stage amplifier. Konektor yang terpasang pada turntable umumnya berupa konektor RCA atau DIN. Sementara itu, konektor yang dihubungkan ke phono stage biasanya berupa konektor RCA.
Gambar 2.21 Kabel phono
f. Kabel Mikrofon
    Kabel mikrofon adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari mikrofon ke mikrofon pre-amp, mixer, atau karaoke amplifier. Kabel mikrofon umumnya berupa kabel coaxial dengan dua buah kabel internal yang dikelilingi oleh kabel serabut dengan konektor XLR.
g. Kabel Gitar Listrik
    Kabel gitar listrik adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari gitar listrik ke prossesor gitar, amplifier gitar, dan mixer. Kabel gitar listrik umumnya berupa kabel coaxial dengan konektor 1/4 mono.
h. Kabel Video Komposit
    Kabel video komposit adalah koneksi kabel video standar yang mampu menghantarkan sinyal video dengan resolusi maksimal 330 lines (garis). Cara mengenali kabel ini adalah kabel coaxial tunggal dengan konektor (jack) RCA berwarna kuning (kadang-kadang dijual bersama kabel audio stereo).
Gambar 2.24 Kabel video komposit

Demikian materi untuk pertemuan kali ini, macam interkoneksi lainnya akan dibahas di pertemuan minggu depan. Tugas 3 PISAV pertemuan kali ini silahkan klik link berikut | Tugas PISAV Kelas 12

PRE Pertemuan 5 "Sensor"

Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PRE Kelas 11

c. Sensor Tekanan
    Prinsip kerja dari sensor tekanan adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Sensor tekanan berfungsi untuk mendeteksi tekanan pada suatu bidang atau tekanan dalam suatu pipa atau tabung. Cara kerja sensor tekanan yaitu ketika lubang masukan mendapat tekanan hingga melebihi batas pengaturan maka sensor tekanan akan bekerja dan kontak di dalamnya akan bekerja dari on ke off.
Adapun peralatan yang memanfaatkan prinsip kerja sensor tekanan yaitu.
1) Tabung Bourdon
    Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan sehingga mengakibatkan perubahan induksi magnetic pada kumparan.
Gambar 2.10 Konstruksi tabung bourdon
2) LVDT (Linear Variabel Differential Transformer)
    Selain digunakan sebagai sensor tekanan LVDT juga diaplikasikan untuk sensor perubahan posisi dan untuk mengubah induksi magnetik LVDT menjadi listrik.
Gambar 2.11 Konstruksi LVDT
d. Sensor Gaya
    Salah satu aplikasi sensor gaya yaitu pada bonded strain gauge. Susunan kawat tahanan di dalamnya berliku-liku sehingga memudahkan pendeteksian terhadap gaya tekanan yang tegak lurus terhadap arah Panjang lipatan kawat, karena tekanan akan menarik kabel sehingga meregang. Akibatnya kawat tahanan akan mengalami perubahan fisik yang panjang dan diameternya menjadi berubah. Dengan meregangnya strain gauge, maka terjadi perubahan resistansi kawat.
e. Sensor Ultrasonik (Sensor Jarak Tipe DT-Sense USR)
    Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, di mana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar pengindraannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya.
Gambar 2.13 Sensor ultrasonik
f. Proximity Switch
    Proximity switch merupakan sensor yang mendeteksi keberadaan suatu objek tanpa melakukan kontak fisik, mendeteksi ada atau tidaknya suatu objek. Cara kerja sensor proximity adalah pada saat bagian depan sensor tersebut terkena benda logam misalnya besi dengan jarak tertentu sesuai dengan tipe dari sensor tersebut maka sensor akan bekerja dan kontak yang ada di dalamnya akan hubung.
    Jenis sensor proximity switch terdapat dua macam, yaitu Inductive Proximity sensor dan Capacitive Proximity sensor. Inductive Proximity sensor adalah peralatan sensor yang diaktifkan oleh objek logam. Capacitive Proximity sensor adalah sensor yang diaktifkan oleh material konduktif ataupun non-konduktif, seperti kayu, plastik, dan lain-lain.
g. Photo Sensor
    Photo sensor atau sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi benda padat yang melintas di depannya. Cara kerja sensor cahaya yaitu Ketika cahaya dari sensor tertutup oleh suatu benda padat maka sensor tersebut akan bekerja sehingga kontak yang ada padanya akan terhubung.
h. Sensor Magnet/Reed Switch
    Sensor magnet disebut juga relai buluh, adalah alat yang dipengaruhi oleh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Cara kerja dari sensor magnet adalah ketika ada medan magnet mengenai bagian depan sensor, maka sensor akan bekerja sehingga menghubungkan kontaknya, medan magnet ini terdapat dari bagian silinder bagian atas dan bawah, kemudian posisi sensor menempel pada badan silinder pada saat silinder bergerak naik atau turun maka akan muncul medan magnet yang mengenai reed switch.
Gambar 2.16 Sensor magnet
i. Sensor Putaran/Velocity (RPM Sensor)
    Sensor putaran dikenal dengan sebutan tachometer. Tachometer biasanya merupakan magnet permanen DC generator kecil. Jika generator berotasi, manghasilkan tegangan DC yang proporsional langsung terhadap kecepatan. Tachometer sering kali dipasang ke motor untuk mengindikasikan putaran sebagai masukan pengendali (controller).

Tugas 3 PRE merangkum Jenis-jenis sensor dari pertemuan 4 dan 5 | Tugas PRE Kelas 11

Senin, 10 Agustus 2020

PISAV Pertemuan 4 "Sambungan Kabel dan Interkoneksi"


Pada dasarnya, kabel berfungsi sebagai penghantar aliran listrik yang memiliki tegangan dan frekuensi yang cukup besar. Oleh sebab itu, pada saat sambungan kabel dilalui listrik maka akan terjadi getaran pada kabel tersebut. Jika sambungan tersebut tidak terpasang dengan kuat, hal itu dapat menyebabkan listrik akan terputus atau yang disebut dengan loss contact, bahkan akan timbul percikan api pada sambungan kabel tersebut. Pada pertemuan berikut ini akan dibahas tentang sambungan kabel dan interkoneksi.
Sebelum membahas lebih dalam materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut ini | Presensi PISAV Kelas 12

A. RUANG LINGKUP KABEL
    Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti penghantar (urat), baik yang berbentuk pejal maupun serabut yang masing-masing dilengkapi bagian isolasinya sendiri dan membentuk suatu kesatuan. Penggabungan satu atau lebih inti-inti pada umumnya dilengkapi dengan selubung pelindung.
1. Fungsi Kabel
    Secara umum, kabel memiliki fungsi sebagai media transmisi yang berperan untuk mempercepat penyampaian pesan. Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-beda. Kabel tembaga sering kali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan ethernet. Kabel koaksial digunakan pada televisi dan radio. Sementara itu, kabel fiber optik sering digunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines), yakni media transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view.
2. Komponen Kabel
    Ada 3 hal pokok dari kabel, yang dijelaskan sebagai berikut.
a. Konduktor atau penghantar, media untuk menghantarkan listrik.
b. Isolasi, bahan dielektrik untuk mengisolasi dari yang satu ke yang lain dan juga terhadap lingkungannya.
c. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis, pengaruh bahan-bahan kimia, electrolysis api, atau pengaruh-pengaruh luar lainnya yang merugikan.
3. Jenis Kabel
    Jenis kabel pada umumnya dapat diklasifikasikan dari sisi kegunaannya dalam instalasi listrik rumah dan gedung menggunakan bahan yang digunakan untuk kabel tembaga dan aluminium.
    Kabel audio berbeda dengan kabel listrik karena kabel audio ini berfungsi untuk menghantarkan sinyal-sinyal audio ke komputer/software. Jernih tidaknya sinyal audio juga tergantung dari pemilihan, sambungan, dan konfigurasi kabel ini. Ada dua macam kabel audio, yaitu single core dan double core.
a. Single Core
    Kabel jenis ini digunakan untuk 'unbalanced audio', yakni sinyal-sinyal audio yang tidak seimbang, banyak noise, dan lain sebagainya.
    Untuk kabel jenis seperti ini, Anda bisa menggunakan core-nya sebagai left, sedangkan shield-nya sebagai right atau sebaliknya. Dalam elektronika, core digunakan sebagai +ve dan shield digunakan sebagai -ve. Hal ini hanyalah kutub positif dan kutub negatif untuk arus DC.
    Positive = positif (ve) = +ve
    Negative = negatif (ve) =-ve
b. Double Core
    Kabel jenis ini digunakan untuk ‘balanced audio’. Pada dasarnya, kabel seperti ini core +ve bisa sebagai left, core -ve bisa sebagai right atau sebaliknya, Sementara shield bisa digunakan sebagai ground-nya.

    Sementara itu, jenis kabel berdasarkan bahannya dapat dibedakan menjadi berikut ini.
a. Kabel Tembaga
    Kabel terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian inti konduktornya, Kabel UTP terdiri atas 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda tiap incinya. Makin rapat jalinan tersebut, tingkat transmisi dan harganya semakin tinggi. Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk internet, ISDN, atau sambungan telepon. Sementara itu, kabel STP terdiri atas sepasang kabel yang dilindungi oleh timah dan masing-masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung.
b. Kabel Koaksial
    Kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside. Kabel ini terdiri atas 2 buah konduktor, yaitu terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan tertutup oleh isolator luar. Kabel koaksial sering memiliki tiga bagian utama, yakni pelindung luar, pelindung berupa anyaman tembaga, dan isolator plastik.
    Kabel koaksial memiliki kapasitas pita lebar (bandwidth) 10 Mbps dan kapasitas node 30 node. Kabel koaksial sering dipakai sebagai jalur transmisi untuk frekuensi sinyal radio. Berikut ini beberapa jenis kabel koaksial.
1) Kabel coaxial RG-62A/U
    Kabel berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0,25 inch (6 mm)
2) Thin coaxial cable
    Kabel koaksial berdiameter rata-rata 5 mm yang berwarna gelap dan banyak digunakan di kalangan radio amatir.
3) Thick coaxial cable
    Kabel berdiameter rata-rata 12 mm dan seting dikenal sebagai yellow cable.
Gambar 2.2 Kabel koaksial
c. Kabel Serat Optik
    Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau platik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebgai media transmisi dalam teknologi komunikasi modern.
    Bagian-bagian utama serat optic tersebut adalah bagian inti tempat merambatnya gelombang cahaya, selimut yang mengelilingi bagian inti dengan indeks bias yang lebih kecil, serta lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut dengan palstik elastis. Komponen utama system serat optic terdiri atas transmitter (Laser Diode dan Laser Emitting Diode), information channel yang berupa serat optik, dan receiver.
Gambar 2.3 Kabel serat optik

B. TEKNIK PENYAMBUNGAN KABEL DAN INTERKONEKSI

1. Macam-macam Penyambungan Kabel
    Materi untuk macam-macam penyambungan kabel bisa kalian unduh di link berikut | Click here

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...