Cara Menghitung Resistor

Kamu mau tahu gimana cara menghitung nilai Resistor? Yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Cara Kerja Kapasitor

Kamu penasaran dan pengin tahu gimana cara kerjanya Kapasitor? Makanya, yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Multimeter

Multimeter adalah sebuah alat untuk mengukur suatu Arus listrik (Ampere), tegangan listrik (Voltage), hambatan listrik (Ohm). (Source: cerdika.com)

Osiloskop

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik. (Source: cerdika.com)

Function Generator

Kamu udah tahu belum, apa sih itu yang dimaksud dengan Function Generator atau Generator Fungsi? (Source: cerdika.com)

Senin, 28 September 2020

PISAV Pertemuan 9 "Instalasi Sistem Suara pada Home Theater"


Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan konsep home theater yang kali ini akan membahas Komponen pada Home Theater.

Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12

c. Pemecah sinyal suara surround dan pengirimannya ke speaker (penerima suara)
    Penerima audio/video (A/V) dan penguat disusun dealam home theater dikerjakan sebagaimana menyusun penerima dan penguat dalam sistem stereo kebanyakan. Sinyal penerima memiliki peranti masukan yang bervariasi, seperti VCR, DVD player, atau piringan satellite. Penerima menginterpretasikan dan menguatkan sinyal kemudian mengirim ke peranti keluaran seperti televisi dan system suara.

Gambar 3.11 Penerima audio/video (A/V)

    Susunan penerima audio video dan penguat dalam home theater sebenarnya kombinasi dari komponen yang berbeda-beda. Komponen penerima berupa beberapa hal berikut.
1) Masukan audio video untuk sumber video dapat berupa DVD, DVR player
2) Preamplifier
3) Dekoder suara surround (sinyal prosesor)
4) Power amplifier untuk setiap kanal suara
5) Keluaran untuk speaker dan televisi


d. Peralatan player atau film broadcast dengan suara surround, terutama dengan gambar yang jernih
    Kebanyakan DVD diformat untuk satu atau lebih format suara surround dan memungkinkan gambar ditampilkan dalam aspek ratio original. Misalnya, DVD menampilkan film dengan format layar lebar untuk disesuaikan dengan cara film yang ditonton di teater, namun menggunakan presentasi layer penuh untuk pertunjukan TV asli dengan cara diudarakan.
Gambar 3.13 DVD player

    
DVD player yang lebih tua memiliki kualitas playback tinggi, namun tidak dapat merekam berbagai hal yang ditonton sebagaimana yang bisa dikerjakan dengan VCR. Pilihan lain perekam dan playback adalah perekam video digital (DVR). Tidak seperti VCR, DVR menyimpan video dalam bentuk digital pada suatu hard drive.
    Beberapa perekam video digital dan teknologi playback baru menggunakan dua format yang paling terkemuka, yakni Blu-ray dan HD-DVD. Keduanya memiliki laser biru-violet, sebagai lawan dari DVD player yang menggunakan laser merah. Blu-ray mampu menangani data lebih banyak, namun lebih mahal dari pada HD-DVD.

PRE Pertemuan 9 "Penguat Operasional (Op Amp)"

Pernahkan kalian melihat sirkuit terpadu pada penguat operasional? Apakah kalian mengetahui apa itu penguat operasional? Penguat operasional adalah komponen paling dasar dalam system analog. Penguat operasional atau sering disebut Op Amp (Operational Amplifier).

Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PRE Kelas 11

A. PENGUAT OPERASIONAL
    Op Amp atau penguat operasional merupakan suatu penguat DC dengan penguatan tinggi yang dapat digunakan pada frekuensi dari 0 sampai 1 MHz. Op Amp adalah suatu IC yang memiliki dua input tegangan dan satu output tegangan di mana tegangan outputnya proporsional terhadap perbedaan tegangan antara kedua inputnya tersebut. Di dalamnya terdapat suatu rangkaian elektronika yang terdiri atas komponen aktif dan pasif seperti transistor, resistor atau diode.
    Jika penguat operasional ditambahkan pada suatu jenis rangkaian, masukkan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka dapat digunakan untuk mengerjakan berbagai operasional matematika seperti menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, mengintegrasi dan lain-lain. Aplikasi Op Amp yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator.
    Pada penguat operasional memiliki dua rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif. Secara umum, umpan balik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpan balik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.
    Kelebihan penguat operasional (Op Amp) di antaranya sebagai berikut.
  • Impedansi input yang tinggi sehingga tidak membebani penguat sebelumnya.
  • Impedansi output yang rendah sehinggal tetap stabil walau dibebani oleh rangkaian selanjutnya.
  • Lebar pita (bandwidth) yang lebar sehaningga dapat dipakai pada semua jalur frekuensi audio (woofer, middle, dan tweeter).
  • Adanya fasilitas offset null sehingga memudahkan pengaturan bias penguat agar tepat di titik tengah sinyal.
1. Bentuk dan SImbol IC Op Amp
    Bentuk simbol Op Amp adalah segitiga dengan garis-garis input. Output dan Catu dayanya seperti pada gambar di bawah ini. Salah satu tipe IC Op Amp yang popular adalah IC741.

Gambar 4.1 Simbol dan Konfigurasi Op Amp

    Terminal yang terdapat pada simbol Op Amp (operational amplifier/penguat operasional) di antaranya sebagai berikut.
a. Masukan Non-Pembalik (Non-Inverting) +
    Masukan non-pembalik berfungsi untuk menguatkan sinyal input dan mengeluarkannya pada Output. Dalam proses ini sinyal dikuatkan dalam terjadi pembalikan atau pergeseran fase.
b. Masukan Pembalik (Inverting) –
    Masukan pembalik berfungsi untuk menguatkan sinyal input dan menggeser fase 180°. Jadi, nantinya sinyal output akan terbalik dari sinyal input.
c. Keluaran Vout
    Keluaran Vout merupakan keluaran (output) yang berfungsi sebagai pin output pada penguat operasional (Op Amp).
d. Catu Daya Positif +V
    Terminal positif merupakan pin dari penguat operasional (Op Amp) yang harus terhubung dengan sumber arus positif.
e. Catu Daya Negatif -V
    Terminal negatif merupakan pin dari penguat operasional (Op Amp) yang harus terhubung dengan sumber arus negatif.

Senin, 21 September 2020

PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS) GANJIL - PRODUKTIF 2 (Perencanaan dan Instalasi Sistem Audio Video) Kelas 12


A. PETUNJUK PENGERJAAN SOAL
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal PTS!
2. Isilah Daftar Hadir PTS terlebih dahulu pada format yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah dengan teliti dan cermat setiap butir soal yang diberikan!

B. DAFTAR HADIR PENILAIAN TENGAH SEMESTER
Berikut Link Daftar Hadir PTS:

C. SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER
Berikut Link Soal PTS PISAV Kelas 12: https://bit.ly/PTS-Ganjil_PISAV-Kelas12

PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS) GANJIL - PRODUKTIF 2 (Penerapan Rangkaian Elektronika) Kelas 11


A. PETUNJUK PENGERJAAN SOAL
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal PTS!
2. Isilah Daftar Hadir PTS terlebih dahulu pada format yang sudah disediakan!
3. Kerjakanlah dengan teliti dan cermat setiap butir soal yang diberikan!

B. DAFTAR HADIR PENILAIAN TENGAH SEMESTER
Berikut Link Daftar Hadir PTS:
1. Kelas XI TAV-A:
2. Kelas XI TAV-B:

C. SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER
Berikut Link Soal PTS PRE Kelas 11: https://bit.ly/PTS-Ganjil_PRE-Kelas11

Jumat, 18 September 2020

AVTUR - Kegiatan 1 Kelas 12

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Untuk memulai kegiatan ekskul AVTUR bagi kelas 12, dalam elektronika khususnya bagian pengukuran dan perbaikan, penggunaan alat ukur adalah salah satu keahlian yang harus dikuasai secara mendalam, dalam pelajaran di kelas 10 dan 11, sudah banyak dipelajari tentang alat Multitester, yang bapak yakin kalian semua kelas 12 sudah menguasainya, namun dalam kegiatan kali ini kita akan mencoba dan mempelajari alat ukur yang mungkin juga sudah diperkenalkan ke kalian di kelas 11, yaitu Osiloskop. Maka dari itu, pada kegiatan pertama untuk kelas 12 adalah mengenali dan mempelajari cara mengkalibrasi Osiloskop.

Sebelum memulai kegiatan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut ini https://bit.ly/DaftarHadirEkskul-AVTUR

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik, supaya bisa dibaca dan mudah dipelajari. Dengan memakai Osiloskop, kamu bisa mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian elektronika.
Umumnya, Osiloskop bisa menampilkan grafik dua dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y. Osiloskop banyak sekali dipakai pada industri-industri seperti penelitian, sains, engineering, medikal dan telekomunikasi.

Cara Mengkalibrasi Osiloskop
Cara mengkalibrasi sebuah Osiloskop yang akan dipakai untuk mengukur sebuah tegangan, maka kalian harus perhatikan caranya beikut ini.
Cara Pertama
Yang harus kalian lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah kalian mengkoneksikan Osiloskop ke jaringan listrik dan menyalakan. Lalu, kalian amati pada layar monitor yang tampak dilayar yaitu harus garis lurus mendatar.
Cara Kedua
Kemudian kalian atur fokus, intensitas, kemiringan, position X dan position Y. Dengan mengatur posisi tersebut, kalian nantinya bisa mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan akan mendapat hasil pengukuran dengan teliti.
Cara Ketiga
Lalu, pakai tegangan referensi yang ada di Osiloskop, maka kalian bisa melakukan pengkalibrasiaan sederhana.
Tegangan referensi yang biasa dijadikan acuan, yaitu tegangan persegi 2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. (2 Vpp 1 kHz).
Cara Keempat
Selanjutnya, kalian tempelkan probe pada terminal tegangan acuan, maka pada layar monitor akan muncul tegangan persegi.

Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp, maka pada posisi 1 Volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus ada nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak 2 kotak dan untuk time/div1/ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus ada satu gelombang untuk satu kotak.
Apabila yang tampak pada layar belum tepat, maka perlu diatur pada potensio tengah di knob Volt/div atau pada potensio dengan label (var).

Untuk lebih jelasnya cara mengkalibrasi Osiloskop, tontonlah video berikut.







Senin, 14 September 2020

PISAV Pertemuan 8 "Instalasi Sistem Suara pada Home Theater"


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan konsep home theater yang kali ini akan membahas Komponen pada Home Theater.

Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12

3. Komponen Home Theater
    Berdasarkan identifikasi perbedaan kenyamanan menonton film di Gedung bioskop tersebut maka kebutuhan peralatan yang diperlukan untuk memenuhi gambar besar, jelas, dan system suara surround. Dengan demikian, pembuatan home theater membutuhkan elemen-elemen minimum berikut.
a. Layar televisi yang besar (sekurang-kurangnya 27 inci diukur secara diagonal) dengan gambar yang jelas
Berikut jenis TV yang biasa digunakan dalam home theater.
1) Televisi Direct-view standar
    Variasi terbesar dalam system home theater adalah televisi. Mungkin dapat diperoleh dengan televisi layer lebar direct-view atau proyeksi memantulkan dari belakang atau depan televisi. Televisi direct view memiliki cathode ray tube (CRT) dan scanning electron gun yang mewarnai gambar pada layer yang dilapisi fosfor. Televisi direct-view yang baik mengantarkan gambar yang istimewa, namun teknologi tabung membatasi ukuran layar. Layar televisi direct-view terbesar yang dapat diperoleh hingga saat ini ukuran diagonal 40 inci.

2) Televisi proyeksi belakang
    Jika ukuran layar besar merupakan hal penting bagi pengguna, lihat televisi proyeksi belakang. Pengaturan ini tidak mempunyai Batasan ukuran yang sama seperti televisi direct-view. Televisi ini tidak menggunakan peraga tabung sinat katode, sebagai gantinya menggunakan layar proyeksi.

    Terdapat banyak perbedaan jenis televisi proyeksi belakang. Perbedaan itu meliputi Tabung Sinar Katode (Cathode ray tube/ CRT), Digital Light Processing (DLP), Liquid Crystal Display (LCD), dan Liquid Crystal on Silicon (LCoS).
a) Tabung Sinar Katode (Cathode ray tube/ CRT)
    CRT menggunakan 3 katode masing-masing menghasilkan warna merah, hijau, dan biru. Ini dapat menghasilkan gambar besar dengan kontras yang baik namun juga besar dan berat.

Gambar 3.3 Tabung sinar katode
    DLP menggunakan satu atau tiga peranti cermin mikro digital (Digital Micro mirror Devices/ DMD) untuk menciptakan semua piksel yang membentuk gambar. DLP diatur juga untuk menciptakan gambar yang baik, namun celah antara cermin mikro dapat menghasilkan efek pintu layar.

Gambar 3.4 Digital light processing
c) Liquid Crystal Display (LCD)
    LCD mengarahkan cahaya melalui kristal cair dan memperbesar untuk diproyeksikan. Suatu LCD TV dapat menjadi ringan dan ramping, namun tidak memiliki level hitam yang baik. Padahal kemampuan menghasilkan warna yang benar-benar hitam ini penting untuk detail dan kontras yang baik.

Gambar 3.5 Liquid crystal display


3) Televisi proyeksi depan
    Televisi proyeksi depan standar bekerja dengan cara yang sama menariknya seperti televisi proyeksi belakang, namun system tidak diisikan dalam case televisi. Ini dikemas lebih menyerupai proyektor film, merupakan satu satuan terpisah dan bayangan televisi dipusatkan pada suatu layer yang dibuat terpisah. Keuntungan utama dari televisi proyeksi depan adalah ukuran layer yang sangat besar.


b. Sekurang-kurangnya 4 speaker
    Keberadaan speaker sangat bervariasi sebaik harganya. Untuk system home theater, akan diperlukan speaker dengan jumlah tergantung pada seberapa banyak kanal yang diinginkan untuk membangun suara surround.
    Secara ideal, sekurang-kurangnya lima speaker identic untuk memperkaya suara dari semua sisi. Namun hal ini tergantung pada ruang theater dan budget yang tersedia. Ada empat jenis speaker yang sangat populer dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, yang dijelaskan sebagai berikut.
1) Speaker Floor-standing
    Floor standing atau tower merupakan speaker yang telah bertahun-tahun digunakan dan dalam banyak cara, tetap standar terhadap semua jenis speaker lain yang diakui. Umumnya adalah:
a) lebih besar daripada speaker jenis lain;
b) menghasilkan cakupan frekuensi luas, meliputi kedalaman bass; dan
c) amplifier daya memberikan volume per watt-nya lebih efisien

    Jika bekerja dengan ruang dan budget terbatas, bookshelf merupakan alternatif pilihan yang baik dari floor-standing. Dengan speaker bookshelf memperoleh keuntungan.
a) speaker lebih kecil sehingga dapat diletakkan berdiri atau pada rak; dan
b) performasi sempurna dalam kotak lebih kecil (biasanya harga lebih murah).
3) Subwoofer/Satellite Systems
    Speaker satelit dapat diletakkan pada dinding atau langit-langit atau dapat juga ditempatkan berdiri atau di rak. Kombinasi speaker satelit dan subwoofer:
a) sedikit mengambil tempat;
b) mudah diintegrasikan ke dalam dekor; dan
c) menyampaikan kaya warna suara.

Gambar 3.9 Subwoofer/Satellite Systems
4) Speaker di Dalam dan di Luar Dinding
    Speaker dalam dinding dan dalam langit-langit bekerja dengan cara yang sama sperti speaker pada umumnya, namun ditempatkan di dalam bingkai dan diatur di dalam dinding (langit-langit). Sebagai ganti speaker cabinet terpisah, speaker ini menggunakan dinding sebagai cabinet.

Gambar 3.10 Speaker di dalam dan di luar dinding


Tugas 4 PISAV Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PISAV Kelas 12

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...