Senin, 19 Oktober 2020
PISAV Pertemuan 12 "Instalasi Sistem Suara pada Home Theater"
Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Melakukan Instalasi Home Theater, yang kali ini akan dilanjutkan membahas Pengaturan Keseluruhan Home Theater dan Setting Suara Surround.
Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12
3. Pengaturan Keseluruhan Home Theater
Ketika telah mempunyai semua komponen yang dibutuhkan, sediakan waktu untuk mengatur ruang teater. Ada beberapa factor untuk mempertimbangkan pada saat pemilihan dan penyusunan home theater. Pertimbangan pertama ialah arsitektur ruangan. Home theater akan menyerupai gedung bioskop yang tertutup, ruangan segi empat dengan ruang nyaman, dan sedikit cahaya dari luar. Ruang tertutup dibutuhkan untuk mendapat kualitas suara yang terbaik karena ruang terbuka tidak memiliki akustik ideal.
Ketika telah memutuskan jenis ruangan yang akan digunakan, sebaiknya ada gambar tempat peletakan peralatan. Posisi televisi sebaiknya mudah dilihat secara nyaman dan system ditempatkan di sekitarnya.
Sediakan tiga speaker depan sedemikian rupa sehingga ketiganya berada pada ruang datar yang sama, semua pada ketinggian yang sama.
4. Setting Suara Surround
Terdapat dua sumber utama format suara surround home theater, yaitu Dolby Laboratories dan system theater digital. Format Dolby laboratories meliputi variasi versi dari Dolby digital dan Dolby pro logic. Sistem theater digital memiliki cakupan format suara teater digital DTS. Perusahaan antara keduanya terdapat susunan dizzing (putaran) untuk pilihan suara. Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui.
a. Penyandi DTS menggunakan lebih sedikit tekanan dibanding penyandi Dolby. Ini berarti bahwa suara DTS lebih jelas dan tajam.
b. Penyandi DTS lebih sedikit digunakan pada DVD dan televisi broadcast.
c. Kebanyakan DVD memiliki beberapa pemilih suara Dolby dan juga menawarkan aneka pilihan untuk suara DTS.
Kebanyakan penerima audio/video tidak terdukung cakupan pilihan yang luas dari Dolby dan DTS. Pilihan penerima akan memutuskan dua hal apakah ingin didukung DTS dan seberapa banyak speaker ingin digunakan untuk mengatur suara surround. Kebanyakan pilihan adalah 5.1, 6.1, dan 7.1 surround, dinamai sesuai jumlah kanal, satu menunjukkan kanal untuk subwoofer.
a. Lima
Satu (5.1 / 5 speakers + subwoofer)
Gambar
3.26 Format
5.1
Pengaturan
suara surround 5.1 meliputi speaker depan kiri , senter dan kanan. Ini juga
memiliki speaker surround kanan dan kiri. Digital Dolby, Dolby Pro Logic II,
dan DTS 5.1 semua mendukung format ini. DTS 96/24 menggunakan format kanal
untuk memainkan audio pada kecepatan pencuplikan sebagaimana yang direkam.b. Enam
Satu (6.1 / 6 spekers + subwoofer)
Gambar
3.27 Format
6.1
Pengaturan
6.1 mengambil speaker 6 ditambah kanal belakang. Digital Dolby FX menggunakan
format ini, pemisah kanal tambahan ke speaker belakang kanan dan kiri. DTS-ES,
pada sisi lain menggunakan speaker belakang senter. DTS Neo 6 dapat juga
digunakan untuk mendukung format 6 kanal.c. Tujuh
Satu (7.1 / 7 speakers + subwoofer)
Gambar
3.28 Format
7.1
Pengaturan
7.1 menggunakan 7 speaker dan 1 subwoofer. Dolby Pro Logic IIx memiliki pemisah
kanal untuk speaker belakang kanan dan kiri, lebih baik dari pemisahan satu
kanal dan pengarahan ke dua speaker.Tugas 5 PISAV Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PISAV Kelas 12
PRE Pertemuan 12 "Rangkaian Filter"
Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PRE Kelas 11
RANGKAIAN
FILTER
Filter
adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk menghilangkan tegangan output pada
frekuensi tertentu. Dalam merancang rangkaian filter dapat digunakan komponen
pasif (R, L, C) dan komponen aktif (Op Amp, transistor).
1. Jenis-Jenis
Filter
Berdasarkan
sifat penguatannya, filter bisa diklasifikasikan menjadi dua yaitu filter aktif
dan filter pasif. Dalam membuat suatu filter pasif dapat digunakan komponen
pasif (R, L, C). Dalam membuat filter aktif diperlukan rangkaian (R, L, C dan transistor
atau Op Amp).
a. Filter
Aktif
Filter
aktif adalah rangkaian filter dengan menggunakan komponen-komponen elektronik
aktif. Komponen penyusunnya terdiri dari Op Amp, transistor, dan komponen
lainnya. Filter aktif banyak dikembangkan sebagai suatu cara dalam
menyelesaikan sebuah permasalahan yang berhubungan dengan variasi acak bentuk
gelombang.
Prinsip
dasar filter aktif paralel adalah memfilter arus harmonisa dengan menghasilkan
arus filter kompensasi (ifilter) yang berbanding terbalik dengan
arus harmonisa beban (ibeban). Adapun filter aktif seri banyak
digunakan untuk memfilter harmonisa dan mengompensasi distorsi tegangan seperti
tegangan kedip, filter tegangan dan tegangan tidak seimbang pada level sistem tegangan
tinggi dan tegangan rendah.
Kelebihan
dari rangkaian filter aktif di antaranya sebagai berikut.
1) Ukuran
lebih kecil.
2) Ringan
dan lebih murah.
3) Lebih
fleksibel dalam perancangannya.
Kerugian
dari rangkaian filter aktif di antaranya sebagai berikut.
1) Pada
komponen dihasilkan panas.
2) Terdapat
pembatasan frekuensi dari komponen yang digunakan sehingga pengaplikasian untuk
frekuensi tinggi terbatas.
3) Filter
aktif tidak menghasilkan resonansi yang berbahaya pada system distribusi.
4) Menghasilkan
noise pada frekuensi tinggi yang menyebabkan induksi elektromagnetik pada sistem
distribusi.
Pada
dasarnya filter aktif dapat dikelompokkan berdasarkan respons frekuensi yang
disaring (filter) menjadi 4 kelompok, yaitu Filter Lolos Bawah (LPF), Filter
Lolos Atas (HPF), Filter Lolos Rentang (BPF) dan Filter Tolak Rentang (Notch
Filter).
1) Filter
Lolos Bawah (Low Pass Filter, LPF)
Gambar
5.1 Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter, LPF)
Filter
lolos bawah (low pass filter) digunakan untuk meneruskan sinyal
berfrekuensi tinggi. Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti perubah
tegangan maupun data-data digital seperti suara. Contoh penggunaan filter LPF
adalah pada aplikasi audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi (yang hiasa
digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau subwoofer (frekuensi
rendah).2) Filter
Lolos Atas (High Pass Filter, HPF)
Gambar
5.2 Filter Lolos Atas (High Pass Filter, HPF)
High
pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi tetapi
mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cut-off.
High pass filter disebut juga low cut filter, bass cut filter atau rumble
filter yang juga sering digunakan dalam aplikasi audio. High pass filter sangat
berguna sebagai filter yang dapat memblokir komponen frekuensi rendah yang
tidak diinginkan dari sebuah sinyal kompleks saat melewati frekuensi tertinggi.3) Filter
Lolos Rentang (Band Pass Filter, BPF)
Gambar
5.3 Filter Lolos Rentang (Band Pass Filter, BPF)
Sebuah
band pass filter merupakan perangkat yang melewati frekuensi dalam kisaran
tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar kisaran tersebut. Contoh
dari analog elektronik band pass filter adalah sikuit RLC (resistor-induktor-kapasitor
sirkuit). Band pass filter juga dibuat dengan menggabungkan pass filter rendah
dengan pass filter tinggi.4) Filter
Tolak Rentang/Band Stop Filter/Notch Filter
Senin, 12 Oktober 2020
PISAV Pertemuan 11 "Instalasi Sistem Suara pada Home Theater"
Pertemuan
kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Melakukan Instalasi Home Theater, yang
kali ini akan dilanjutkan membahas Prosedur Instalasi Sistem Home Theater.
Sebelum
mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi
dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12
2. Prosedur
Instalasi Sistem Home Theater
Berikut
ini prosedur yang dapat dilakukan dalam instalasi sistem home theater.
a. Perencanaan
Penataan
Sistem
home theater dapat benar-benar membawa pengalaman menonton film layar lebar ke
dalam ruang tamu. Gunakan panduan ini untuk menginstal sistem home theater.
1) Rencanakan
tata letak penempatan yang baik.
2) Pertimbangkan
penempatan saluran-saluran dalam ruang home theater.
a) Tempatkan
TV pada tempat yang dapat dilihat secara langsung.
b) Tempatkan
speaker sebelum mulai memasang hal-hal yang lain.
c) Tempatkan
TV agar dapat dilihat secara lurus.
d) Pasang
speaker sehingga orang yang sedang duduk dapat langsung
mendengarkan.
e) Posisikan
speaker kanal senter di atas atau di bawah TV.
f) Tempatkan
speaker depan sebelah kiri dan kanan pada jarak yang sama pada salah satu sisi
TV.
g) Letakkan
speaker surround pada jarak yang sama pada kiri dan kanan tempat duduk.
h) Tempatkan
subwoofer pada sisi ruang, sekitar tengah-tengah antara posisi penonton dan TV.
i) Hubungkan
speaker dan system teater dengan memasang kabel speaker sepanjang baseboard.
b. Instalasi
Home Theater
Berikut
ini beberapa aspek yang perlu dperhatikan dalam melakukan instalasi.
1) Keamanan
a) Unit
tidak perlu dilepas dengan sumber tegangan AC sepanjang ini dihubungkan dengan
dinding saluran utama, dan perangkat telah diposisikan off.
b) Lepaskan
unit dari dinding saluran utama jika tidak berniat menggunakan untuk periode
waktu yang lama.
2) Instalasi
a) Pastikan
sirkulasi udara cukup untuk mencegah timbulnya panas dari dalam.
b) Jangan
menempatkan unit pada permadani, selimut, atau dekat bahan (tabir, gorden) yang
menghalangi ventilasi. Jangan lakukan instalasi unit di dekat sumber-sumber
panas, seperti radiator, saluran udara, tempat terkena sinar matahari langsung,
debu yang berlebihan, dan getaran mekanis.
c) Jangan
menginstal unit dalam posisi ditundukkan. Ini dirancang untuk dioreasikan hanya
dalam posisi horizontal.
d) Jaga
unit dan disc dari peralatan yang mempunyai kekuatan magnet yang besar. Jangan
meletakkan objek yang berat di atas unit.
e) Bila
unit dipindahkan langsung dari lokasi dingin ke panas akan timbul embun di
dalam DVD dan menyebabakan kerusakan pada lensa, tunggulah sekitar 30 menit
sebelum dioperasikan.
c. Merakit
Speaker
Sebelum
menghubungkan speaker, sertakan pegangan speaker pada speaker.
1) Agar
lebih aman, gunakan alas.
Tonggak
Panjang digunakan untuk pemakaian di lantai, sedangkan yang pendek ditempatkan
di atas meja.
2) Amankan
disekrup dengan dasar.
Gambar
3.18 Alas
disekrup dengan tonggak
3) Tarik kabel
speaker ke luar sepanjang sekitar 700 mm (28 inci). Punggung lipat sekitar 100
mm (4 inchi) dan belitkan satu sama lain.Gambar
3.19 Kabel
speaker
4) Tarik kabel
speaker melalui lubang pada alas. Kemudian berdirikan speaker, uraikan dan
luruskan kabel speaker.Gambar
3.20 Tarik kabel
speaker melalui lubang pada alas
5) Amankan
alas tumpuan pada tonggak dengan sekrup.Gambar
3.21 Amankan
alas tumpuan
6) Hubungkan
kabel speaker ke speaker kemudian belitkan melalui slot A,
B, C dan D.Gambar
3.24 Skema
instalasi koneksi antar-speaker
Pemasangan
ini merupakan dasar hubungan dari sistem ke speaker dan TV.1) Menghubungkan
speaker
Konektor dan warna tabung tali speaker sama warnanya
dengan label jack yang dihubungkan.
2) Menghubungkan
dengan televisi kawat yang diperlukan
3) Menghubungkan
antenna (aerial)
Bentuk
dan panjang antenna (aerial) dirancang untuk menerima sinyal AM. Jangan membuka
atau menggulung antenna (aerial).
a) Hanya
memindahkan bagian loop plastic dudukan
b) Atur
loop antenna AM (aerial)
c) Hubungkan
kawat ke terminal antenna AM (aerial) kawat (A) atau (B) dapat dihubungkan juga
ke terminal. Jangan menempatkan loop antenna AM (aerial) didekat
sistem atau peralatan audio video dapat menyebabkan noise. Atur arah loop
antenna AM (aerial) untuk mendapatkan suara siaran terbaik.
d) Pastikan loop antenna AM dihubungkan dengan kuat terhadap
tarikan. Hubungkan kawat antenna FM (serial) pada jack koaksial FM 75.
e) Sebelum
sistem dihubungkan tegangan jala-jala AC, hubungkan speaker ke sistem terlebih
dahulu.
4) Mengatur
Posisi Sistem
Gambar
3.25 Posisi
speaker
Memposisikan
speaker untuk menghasilkan kemungkinan suara surround terbaik, semua speaker
selain subwoofer ditempatkan pada jarak yang sama dari posisi pendengar Speaker
depan dapat ditempatkan pada jarak 0 sampai 7 meter dari posisi pendengar.Hal-hal
yang perlu diperhatikan ialah
jangan menempatkan speaker dalam posisi miring. Selain itu, jangan menempatkan
speaker dalam lokasi:
a) terlalu panas atau terlalu dingin,
b) terlalu berdebu,
c) sangat lembab,
d) bergetar,
dan
e) terkena sinar matahari langsung.
e. Pemasangan
Peningkatan Televisi
Pilih
pemasangan jack yang disediakan pada televisi Menghubungkan kabel video Kirimkan
gambar hasil play back DVD ke televisi. Cek
jack televisi
agar kualitas
gambar ditingkatkan dari standar ke (HDMI).
Langganan:
Postingan (Atom)
PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio
RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...