Cara Menghitung Resistor

Kamu mau tahu gimana cara menghitung nilai Resistor? Yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Cara Kerja Kapasitor

Kamu penasaran dan pengin tahu gimana cara kerjanya Kapasitor? Makanya, yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Multimeter

Multimeter adalah sebuah alat untuk mengukur suatu Arus listrik (Ampere), tegangan listrik (Voltage), hambatan listrik (Ohm). (Source: cerdika.com)

Osiloskop

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik. (Source: cerdika.com)

Function Generator

Kamu udah tahu belum, apa sih itu yang dimaksud dengan Function Generator atau Generator Fungsi? (Source: cerdika.com)

Senin, 19 Oktober 2020

PISAV Pertemuan 12 "Instalasi Sistem Suara pada Home Theater"


Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Melakukan Instalasi Home Theater, yang kali ini akan dilanjutkan membahas Pengaturan Keseluruhan Home Theater dan Setting Suara Surround.

Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12

3. Pengaturan Keseluruhan Home Theater
    Ketika telah mempunyai semua komponen yang dibutuhkan, sediakan waktu untuk mengatur ruang teater. Ada beberapa factor untuk mempertimbangkan pada saat pemilihan dan penyusunan home theater. Pertimbangan pertama ialah arsitektur ruangan. Home theater akan menyerupai gedung bioskop yang tertutup, ruangan segi empat dengan ruang nyaman, dan sedikit cahaya dari luar. Ruang tertutup dibutuhkan untuk mendapat kualitas suara yang terbaik karena ruang terbuka tidak memiliki akustik ideal.
    Ketika telah memutuskan jenis ruangan yang akan digunakan, sebaiknya ada gambar tempat peletakan peralatan. Posisi televisi sebaiknya mudah dilihat secara nyaman dan system ditempatkan di sekitarnya.
    Sediakan tiga speaker depan sedemikian rupa sehingga ketiganya berada pada ruang datar yang sama, semua pada ketinggian yang sama.

4. Setting Suara Surround
    Terdapat dua sumber utama format suara surround home theater, yaitu Dolby Laboratories dan system theater digital. Format Dolby laboratories meliputi variasi versi dari Dolby digital dan Dolby pro logic. Sistem theater digital memiliki cakupan format suara teater digital DTS. Perusahaan antara keduanya terdapat susunan dizzing (putaran) untuk pilihan suara. Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui.
a. Penyandi DTS menggunakan lebih sedikit tekanan dibanding penyandi Dolby. Ini berarti bahwa suara DTS lebih jelas dan tajam.
b. Penyandi DTS lebih sedikit digunakan pada DVD dan televisi broadcast.
c. Kebanyakan DVD memiliki beberapa pemilih suara Dolby dan juga menawarkan aneka pilihan untuk suara DTS.
    Kebanyakan penerima audio/video tidak terdukung cakupan pilihan yang luas dari Dolby dan DTS. Pilihan penerima akan memutuskan dua hal apakah ingin didukung DTS dan seberapa banyak speaker ingin digunakan untuk mengatur suara surround. Kebanyakan pilihan adalah 5.1, 6.1, dan 7.1 surround, dinamai sesuai jumlah kanal, satu menunjukkan kanal untuk subwoofer.
a. Lima Satu (5.1 / 5 speakers + subwoofer)
Gambar 3.26 Format 5.1
    Pengaturan suara surround 5.1 meliputi speaker depan kiri , senter dan kanan. Ini juga memiliki speaker surround kanan dan kiri. Digital Dolby, Dolby Pro Logic II, dan DTS 5.1 semua mendukung format ini. DTS 96/24 menggunakan format kanal untuk memainkan audio pada kecepatan pencuplikan sebagaimana yang direkam.
b. Enam Satu (6.1 / 6 spekers + subwoofer)
Gambar 3.27 Format 6.1
    
Pengaturan 6.1 mengambil speaker 6 ditambah kanal belakang. Digital Dolby FX menggunakan format ini, pemisah kanal tambahan ke speaker belakang kanan dan kiri. DTS-ES, pada sisi lain menggunakan speaker belakang senter. DTS Neo 6 dapat juga digunakan untuk mendukung format 6 kanal.
c. Tujuh Satu (7.1 / 7 speakers + subwoofer)
Gambar 3.28 Format 7.1
    
Pengaturan 7.1 menggunakan 7 speaker dan 1 subwoofer. Dolby Pro Logic IIx memiliki pemisah kanal untuk speaker belakang kanan dan kiri, lebih baik dari pemisahan satu kanal dan pengarahan ke dua speaker.


PRE Pertemuan 12 "Rangkaian Filter"


Pertemuan kali ini akan dimulai pembahasan materi baru yaitu Rangkaian Filter.

Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PRE Kelas 11

RANGKAIAN FILTER
    Filter adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk menghilangkan tegangan output pada frekuensi tertentu. Dalam merancang rangkaian filter dapat digunakan komponen pasif (R, L, C) dan komponen aktif (Op Amp, transistor).
1. Jenis-Jenis Filter
    Berdasarkan sifat penguatannya, filter bisa diklasifikasikan menjadi dua yaitu filter aktif dan filter pasif. Dalam membuat suatu filter pasif dapat digunakan komponen pasif (R, L, C). Dalam membuat filter aktif diperlukan rangkaian (R, L, C dan transistor atau Op Amp).
a. Filter Aktif
    Filter aktif adalah rangkaian filter dengan menggunakan komponen-komponen elektronik aktif. Komponen penyusunnya terdiri dari Op Amp, transistor, dan komponen lainnya. Filter aktif banyak dikembangkan sebagai suatu cara dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang berhubungan dengan variasi acak bentuk gelombang.
    Prinsip dasar filter aktif paralel adalah memfilter arus harmonisa dengan menghasilkan arus filter kompensasi (ifilter) yang berbanding terbalik dengan arus harmonisa beban (ibeban). Adapun filter aktif seri banyak digunakan untuk memfilter harmonisa dan mengompensasi distorsi tegangan seperti tegangan kedip, filter tegangan dan tegangan tidak seimbang pada level sistem tegangan tinggi dan tegangan rendah.
    Kelebihan dari rangkaian filter aktif di antaranya sebagai berikut.
1) Ukuran lebih kecil.
2) Ringan dan lebih murah.
3) Lebih fleksibel dalam perancangannya.
    Kerugian dari rangkaian filter aktif di antaranya sebagai berikut.
1) Pada komponen dihasilkan panas.
2) Terdapat pembatasan frekuensi dari komponen yang digunakan sehingga pengaplikasian untuk frekuensi tinggi terbatas.
3) Filter aktif tidak menghasilkan resonansi yang berbahaya pada system distribusi.
4) Menghasilkan noise pada frekuensi tinggi yang menyebabkan induksi elektromagnetik pada sistem distribusi.
    Pada dasarnya filter aktif dapat dikelompokkan berdasarkan respons frekuensi yang disaring (filter) menjadi 4 kelompok, yaitu Filter Lolos Bawah (LPF), Filter Lolos Atas (HPF), Filter Lolos Rentang (BPF) dan Filter Tolak Rentang (Notch Filter).
1) Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter, LPF)
Gambar 5.1 Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter, LPF)
    Filter lolos bawah (low pass filter) digunakan untuk meneruskan sinyal berfrekuensi tinggi. Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti perubah tegangan maupun data-data digital seperti suara. Contoh penggunaan filter LPF adalah pada aplikasi audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi (yang hiasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau subwoofer (frekuensi rendah).
2) Filter Lolos Atas (High Pass Filter, HPF)
Gambar 5.2 Filter Lolos Atas (High Pass Filter, HPF)
    
High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi tetapi mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cut-off. High pass filter disebut juga low cut filter, bass cut filter atau rumble filter yang juga sering digunakan dalam aplikasi audio. High pass filter sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir komponen frekuensi rendah yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal kompleks saat melewati frekuensi tertinggi.
3) Filter Lolos Rentang (Band Pass Filter, BPF)
Gambar 5.3 Filter Lolos Rentang (Band Pass Filter, BPF)
    
Sebuah band pass filter merupakan perangkat yang melewati frekuensi dalam kisaran tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar kisaran tersebut. Contoh dari analog elektronik band pass filter adalah sikuit RLC (resistor-induktor-kapasitor sirkuit). Band pass filter juga dibuat dengan menggabungkan pass filter rendah dengan pass filter tinggi.
4) Filter Tolak Rentang/Band Stop Filter/Notch Filter
Gambar 5.4 Band Stop Filter
    
Dalam pemrosesan sinyal, filter band stop adalah filter yang melewati frekuensi paling tidak berubah, tetapi attenuates mereka dalam rentang tertentu ke tingkat yang sangat rendah. Band stop filter adalah kebalikan dari band pass filter.

Senin, 12 Oktober 2020

PISAV Pertemuan 11 "Instalasi Sistem Suara pada Home Theater"

Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Melakukan Instalasi Home Theater, yang kali ini akan dilanjutkan membahas Prosedur Instalasi Sistem Home Theater.

Sebelum mengikuti materi pertemuan kali ini silahkan kalian mengisi Daftar Presensi dengan menuju link berikut | Presensi PISAV Kelas 12

2. Prosedur Instalasi Sistem Home Theater
    Berikut ini prosedur yang dapat dilakukan dalam instalasi sistem home theater.
a. Perencanaan Penataan
    Sistem home theater dapat benar-benar membawa pengalaman menonton film layar lebar ke dalam ruang tamu. Gunakan panduan ini untuk menginstal sistem home theater.
1) Rencanakan tata letak penempatan yang baik.
2) Pertimbangkan penempatan saluran-saluran dalam ruang home theater.
    a) Tempatkan TV pada tempat yang dapat dilihat secara langsung.
    b) Tempatkan speaker sebelum mulai memasang hal-hal yang lain.
    c) Tempatkan TV agar dapat dilihat secara lurus.
    d) Pasang speaker sehingga orang yang sedang duduk dapat langsung mendengarkan.
    e) Posisikan speaker kanal senter di atas atau di bawah TV.
    f) Tempatkan speaker depan sebelah kiri dan kanan pada jarak yang sama pada salah satu sisi TV.
    g) Letakkan speaker surround pada jarak yang sama pada kiri dan kanan tempat duduk.
    h) Tempatkan subwoofer pada sisi ruang, sekitar tengah-tengah antara posisi penonton dan TV.
    i) Hubungkan speaker dan system teater dengan memasang kabel speaker sepanjang baseboard.

b. Instalasi Home Theater
    Berikut ini beberapa aspek yang perlu dperhatikan dalam melakukan instalasi.
1) Keamanan
a) Unit tidak perlu dilepas dengan sumber tegangan AC sepanjang ini dihubungkan dengan dinding saluran utama, dan perangkat telah diposisikan off.
b) Lepaskan unit dari dinding saluran utama jika tidak berniat menggunakan untuk periode waktu yang lama.

2) Instalasi
a) Pastikan sirkulasi udara cukup untuk mencegah timbulnya panas dari dalam.
b) Jangan menempatkan unit pada permadani, selimut, atau dekat bahan (tabir, gorden) yang menghalangi ventilasi. Jangan lakukan instalasi unit di dekat sumber-sumber panas, seperti radiator, saluran udara, tempat terkena sinar matahari langsung, debu yang berlebihan, dan getaran mekanis.
c) Jangan menginstal unit dalam posisi ditundukkan. Ini dirancang untuk dioreasikan hanya dalam posisi horizontal.
d) Jaga unit dan disc dari peralatan yang mempunyai kekuatan magnet yang besar. Jangan meletakkan objek yang berat di atas unit.
e) Bila unit dipindahkan langsung dari lokasi dingin ke panas akan timbul embun di dalam DVD dan menyebabakan kerusakan pada lensa, tunggulah sekitar 30 menit sebelum dioperasikan.

c. Merakit Speaker
    Sebelum menghubungkan speaker, sertakan pegangan speaker pada speaker.
1) Agar lebih aman, gunakan alas.
Gambar 3.17 Penggunaan alas untuk keamanan
    Tonggak Panjang digunakan untuk pemakaian di lantai, sedangkan yang pendek ditempatkan di atas meja.
2) Amankan disekrup dengan dasar.
Gambar 3.18 Alas disekrup dengan tonggak
3) Tarik kabel speaker ke luar sepanjang sekitar 700 mm (28 inci). Punggung lipat sekitar 100 mm (4 inchi) dan belitkan satu sama lain.
Gambar 3.19 Kabel speaker
4) Tarik kabel speaker melalui lubang pada alas. Kemudian berdirikan speaker, uraikan dan luruskan kabel speaker.
Gambar 3.20 Tarik kabel speaker melalui lubang pada alas
5) Amankan alas tumpuan pada tonggak dengan sekrup.

Gambar 3.21 Amankan alas tumpuan
6) Hubungkan kabel speaker ke speaker kemudian belitkan melalui slot A, B, C dan D.
Gambar 3.22 Pemasangan kabel speaker
7) Turunkan speaker secara perlahan ke alas tumpuan.

d. Menghubungkan Sistem dengan TV
Gambar 3.24 Skema instalasi koneksi antar-speaker
    
Pemasangan ini merupakan dasar hubungan dari sistem ke speaker dan TV.
1) Menghubungkan speaker
Konektor dan warna tabung tali speaker sama warnanya dengan label jack yang dihubungkan.
2) Menghubungkan dengan televisi kawat yang diperlukan
3) Menghubungkan antenna (aerial)
Bentuk dan panjang antenna (aerial) dirancang untuk menerima sinyal AM. Jangan membuka atau menggulung antenna (aerial).
a) Hanya memindahkan bagian loop plastic dudukan
b) Atur loop antenna AM (aerial)
c) Hubungkan kawat ke terminal antenna AM (aerial) kawat (A) atau (B) dapat dihubungkan juga ke terminal. Jangan menempatkan loop antenna AM (aerial) didekat sistem atau peralatan audio video dapat menyebabkan noise. Atur arah loop antenna AM (aerial) untuk mendapatkan suara siaran terbaik.
d) Pastikan loop antenna AM dihubungkan dengan kuat terhadap tarikan. Hubungkan kawat antenna FM (serial) pada jack koaksial FM 75.
e) Sebelum sistem dihubungkan tegangan jala-jala AC, hubungkan speaker ke sistem terlebih dahulu.

4) Mengatur Posisi Sistem
Gambar 3.25 Posisi speaker
Memposisikan speaker untuk menghasilkan kemungkinan suara surround terbaik, semua speaker selain subwoofer ditempatkan pada jarak yang sama dari posisi pendengar Speaker depan dapat ditempatkan pada jarak 0 sampai 7 meter dari posisi pendengar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ialah jangan menempatkan speaker dalam posisi miring. Selain itu, jangan menempatkan speaker dalam lokasi:
a) terlalu panas atau terlalu dingin,
b) terlalu berdebu,
c) sangat lembab,
d) bergetar, dan
e) terkena sinar matahari langsung.

e. Pemasangan Peningkatan Televisi
    Pilih pemasangan jack yang disediakan pada televisi Menghubungkan kabel video Kirimkan gambar hasil play back DVD ke televisi. Cek jack televisi agar kualitas gambar ditingkatkan dari standar ke (HDMI).

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...