Cara Menghitung Resistor

Kamu mau tahu gimana cara menghitung nilai Resistor? Yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Cara Kerja Kapasitor

Kamu penasaran dan pengin tahu gimana cara kerjanya Kapasitor? Makanya, yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Multimeter

Multimeter adalah sebuah alat untuk mengukur suatu Arus listrik (Ampere), tegangan listrik (Voltage), hambatan listrik (Ohm). (Source: cerdika.com)

Osiloskop

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik. (Source: cerdika.com)

Function Generator

Kamu udah tahu belum, apa sih itu yang dimaksud dengan Function Generator atau Generator Fungsi? (Source: cerdika.com)

Senin, 25 Januari 2021

PISAV Pertemuan 3 Genap - Prosedur Instalasi Sistem Audio Paging

PROSEDUR INSTALASI SISTEM AUDIO PAGING

    Sistem audio paging dapat digunakan untuk beberapa kebutuhan. Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan tentang instalasi sistem audio paging pada sekolah. Berikut macam-macam tipe paging audio system.
1. Tipe multi
    Dalam tipe ini operator bisa memilih atau acak tiap kelas/ruangan yang dipilih, untuk ruangan mana yang akan dipanggil atau memberikan informasi tanpa mengganggu kelas/ruangan lain, untuk tipe multi ini selain untuk panggilan ke kelas/listening, juga dilengkapi dengan Bell otomatis yang mana memudahkan untuk mengatur pergantian jam pelajaran dan untuk waktu masuk kelas dan waktu pulang dan bisa di-setting sesuai suara yang diinginkan. Selain itu, sekoalh juga mendapat sound audio speaker paket upacara serta paket ampli pengajar kelas sehingga akan membantu guru dalam kegiatan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).

2. Tipe standar (seri) dan tipe paralel
a. Tipe standar (seri)
    Dalam tipe ini operator bisa memilih atau acak kelas/ruangan mana yang akan dipanggil atau memberikan informasi tanpa menggangu kelas atau ruangan lain dan dielngkapi dengan software Bell otomatis di mana memberikan kemudahan untuk sekolah dalam mengatur pergantian jam pelajaran dan suara Bell bisa diatur dengan selera tiap sekolah.
b. Tipe paralel
    Dalam tipe ini kebalikan dari tipe standar karena tipe ini cara kerja program secara keseluruhan dan tidak bisa dipilih atau acak dalam artian saat operator melakukan panggilan ke satu kelas/ruangan maka kelas lain juga akan mendengarkan, dan dilengkapi dengan software Bell otomatis yang memeberikan kemudahan untuk sekolah dalam mengatur pergantian jam pelajaran dan suara Bell bisa diatur seseau dengan selera tiap sekolah.

Senin, 18 Januari 2021

PISAV Pertemuan 2 Genap - Instalasi Sistem Audio Paging

Pertemuan kali ini akan dilanjutkan pembahasan tentang Instalasi sistem audio paging, yang kali ini akan dilanjutkan membahas Jenis Sistem Audio Paging dan Level Kebisingan dan Tekanan Bunyi Loudspeaker.

3. Jenis Sistem Audio Paging
    Masalah utama dalam perencanaan sistem penyuaraan umum (Public Address/PA) adalah bising dan karakteristik tempat di mana sistem akan dilakukan instalasi. Bising dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bising yang berasal dari dalam gedung dan dari luar gedung.
    Bising dalam gedung dapat berasal dari suara sistem penyejuk ruangan, orang bicara, suara mesin, atau apa saja yang terjadi dalam gedung. Sementara itu, bising luar gedung bisa berasal dari suara lalu lintas, aliran air, ombak laut, atau berbagai hal yang terjadi di tempat itu berada. Bising ini dari waktu ke waktu dapat berubah-ubah. Karakteristik akustik akan menjadi masalah jika sistem penyuaraan umum diinstal dalam gedung. Faktor utamanya adalah pengulangan (reverberation) dan gema (echo).
a. Paging System Only
    Sebuah paging system yang hanya memberikan fasilitas panggilan / pengumuman dan tak jarang juga di berikan fasilitas BGM (back ground music). Speaker yang dibutuhkan bervariasi, bisa berupa ceiling speaker untuk di ruangan/horn speaker untuk di parkir/lapangan. Kebutuhan speaker dan lainnya tentunya perlu dipahami spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut blok diagramnya.
Gambar 6.7 Blok diagram paging system only (1)
    Blok diagram diatas, disimulasikan 4 Zone dan menggunakan amplifier yang terpisah untuk setiap Zone. Dengan sistem ini, panggilan/pengumuman bisa dipilih setiap zone yang dikehendaki dengan menghidupkan switch selector Zone yang dimaksud.  Panggilan juga bisa dilakukan secara keseluruhan, yaitu dengan menghidupkan switch ALL CALL. Bila diperlukan DVD player/komputer bisa ditambahkan ke sistem di atas dengan menghubungkan ke input AUX. Berikut ini blok diagram dalam bentuk lain, yaitu amplifier yang digunakan terbatas.  1 Amplifier digunakan oleh 2 Zone.
Gambar 6.8 Blok diagram paging system only (2)
    Untuk sistem di atas, hal yang perlu diperhatikan ialah total daya setiap zone, sehingga total daya Zone 1 + Zone 2 tidak melebihi daya dari amplifier. Dalam bentuk lain, bisa saja 1 amplifier untuk 3 Zone dan seterusnya. Semua tergantung dari jumlah daya setiap Zone yang dipasang.
b. Paging System with Attenuator
    Sistem ini adalah pengembangan dari sistem pertama. Perbedaannya ialah di setiap speaker diberikan alat pengatur suara, yang disebut attenuator. Dengan penambahan attenuator ini maka tingkat kekerasan suara setiap speaker bisa diatur mulai dari off sampai maksimum. Kelemahan sistem ini ialah bila ada panggilan, ruangan yang kondisi attenuator-nya off tidak akan bunyi. Berikut blok diagramnya.
Gambar 6.9 Blok diagram paging system with attenuator (1)
    
Sama halnya seperti blok diagram sebelumnya, 1 amplifier juga bisa dipergunakan oleh lebih dari 1 Zone, asal diperhatikan total daya dari semua zone tidak melebihi daya amplifier. Berikut blok diagramnya.
Gambar 6.10 Blok diagram paging system with attenuator (2)
c. Paging System with Emergency System
    Selain bisa dipergunakan sebagai pengumuman/panggilan, system ini juga bisa dipergunakan sebagai panggilan/pengumuman dalam keadaan darurat.  Bila switch emergency ditekan, semua speaker akan bunyi meskipun attenuator/ volume control dalam keadaan off. Switch emergency bisa dipasang di setiap zone atau juga hanya di security. Jika diperlukan, bisa saja ditambahkan fasilitas sirine. Bersamaan dengan switch emergency di tombol, sirine akan bunyi beberapa saat dan selanjutnya pengumuman apa yang terjadi dan untuk memandu pelaksanaan evakuasi. Berikut blok diagramnya.
Gambar 6.11 Blok diagram paging system with emergency system
    
Penggunaan attenuator disesuaikan kebutuhan, bisa Attenuator/volume control bisa saja tidak dibutuhkan jika speaker tersebut dipasang di koridor ruangan, lobi, atau di area parkir.

4. 
Level Kebisingan dan Tekanan Bunyi Loudspeaker
    Jika level bising (noise) lebih tinggi dari level bunyi yang keluar dari loudspeaker, bunyi dari loudspeaker tidak dapat didengar. Perbedaan level bunyi yang dibutuhkan antara bunyi loudspeaker dan level bising bervariasi tergantung dari jenis derajat kebisingan. Namun, perbedaan tekanan bunyi antara 6-8 dB sudah cukup untuk digunakan dan sekitar 3 dB cukup untuk digunakan sebagai musik latar belakang atau program musik lainnya.
a. Penyesuaian Tegangan Konstan
    Dalam teknik penyuaraan profesional pada penguat daya terdapat yang dinamakan keluaran tegangan konstan. Keluaran tegangan konstan ini memudahkan penyesuaian loudspeaker dengan daya yang berbeda-beda pada pengeluaran penguat dan memungkinkan penyesuaian pembagian daya penguat dengan karakteristik akustik ruangan.

Gambar 6.12 Contoh speaker dalam jumlah banyak
    Dalam norma disepakati tegangan keluaran sebesar 50, 70, dan 100 V. Jumlah impedansi keseluruhan tidak boleh lebih kecil dari tahanan keluaran penguat. Kelebihan lainnya adalah dengan tingginya tegangan kerja maka penghantar dapat dipakai yang lebih kecil dibandingkan pada sistem tegangan rendah, juga berarti kerugian daya pada loudspeaker yang jauh dapat dihindari.
b. Konstan 50/70/100 V
    Tegangan konstan antara 50/70/100. tegangan 50 V akan  mempunyai kebaikan berdasarkan keamanan karena tegangan belum begitu tinggi sehingga aman untuk manusia. Perbedaan pengambilan daya antara 100 V dan 70 V berkisar antara 3 dB atau 50%, ini berarti pada pengubahan dari tegangan keluaran konstan 100 V ke 70 V dapat dipasang jumlah loudspeaker dua kali lipat dengan daya yang sama.
    Untuk perubahan dari 100 V ke 50 V beban loudspeaker akan terenduksi seperempatnya, jadi akan dapat dipasang jumlah loudspeaker empat kali lipat lebih banyak.


Tugas 1 PISAV Genap: Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PISAV Kelas 12

Senin, 11 Januari 2021

PISAV Pertemuan 1 Genap - Instalasi Sistem Audio Paging

Gambar 6.1 Beberapa perangkat sistem audio paging

MENGENAL SISTEM AUDIO PAGING

    Sistem audio paging merupakan fasilitas pengaturan sistem yang dapat membagi beberapa speaker yang diaplikasikan pada sekat-sekat ruangan tertentu sebagai pemberitahuan-pemberitahuan yang berkaitan dengan hal-hal penting yang bersifat keseluruhan.
1. Fungsi Sistem Audio Paging
    Fasilitas audio paging sistem ini sangat tepat digunakan di gedung-gedung sekolah, akademi/universitas, rumah sakit, perkantoran, dan lain sebagainya. Sistem audio paging berfungsi untuk pembagian suatu speaker pada ruangan-ruangan yang bersekat dengan menggunakan PA atau Public Address dengan volume dan kualitas yang sama.

2. Komponen Sistem Audio Paging
    Sebuah sistem audio paging melibatkan beberapa komponen berikut.
a. Amplifier Paging Sytem
    Amplifier paging system merupakan sebuah komponen perangkat pengatur suara multifungsi yang dapat digunakan sebagai power amplifier, sebagai mixer, sebagai audio selector, dan sebagai multimedia player.
Gambar 6.2 Amplifier paging system
b. Amplifier Automatic Bell
    Amplifier automatic bell merupakan sebuah perangkat yang dapat memutar rekaman suara yang tersimpan dalam media penyimpanan (card memory) eksternal, kemudian mengulang kembali sesuai dengan jadwal yang telah diatur sebelumnya dan dapat berulang-ulang dengan beberapa file rekaman suara. Perangkat ini pun dapat digunakan sebagai automatic media player, automatic announcer, dan sound repeater.
Gambar 6.3 Amplifier automatic bell
c. Microphone
    Microphone merupakan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah suara di mana terjadi perubahan energi dari energi akustik menjadi energi elektrik.
Gambar 6.4 Microphone
d. Loudspeaker
    Pada dasarnya, loudspeaker merupakan sebuah transduser electroacoustic yang dapat merubah sinyal listrik ke bentuk getaran suara. Speaker ini dapat membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi vibrasi-vibrasi fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang suara.
Gambar 6.5 Loudspeaker
e. Amplifier Teaching Room/Amplifier Ceremony Field
    Amplifier teaching room/amplifier ceremony field merupakan sebuah perangkat mini amplifier yang digunakan untuk mengaktifkan speaker passive ruangan agar dapat dipakai sebagai sebagai penguat suara lokal. Selain itu, perangkat ini dapat difungsikan sebagai terminal masukan (input) suara dari mikrofon dan perangkat pemutar file suara lainnya, seperti komputer, laptop, smartphone, dan DVD/VCD Player.
Gambar 6.6 Amplifier teaching room/amplifier ceremony field

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...