Cara Menghitung Resistor

Kamu mau tahu gimana cara menghitung nilai Resistor? Yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Cara Kerja Kapasitor

Kamu penasaran dan pengin tahu gimana cara kerjanya Kapasitor? Makanya, yuk langsung aja simak pembahasannya! (Source: cerdika.com)

Multimeter

Multimeter adalah sebuah alat untuk mengukur suatu Arus listrik (Ampere), tegangan listrik (Voltage), hambatan listrik (Ohm). (Source: cerdika.com)

Osiloskop

Osiloskop yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik. (Source: cerdika.com)

Function Generator

Kamu udah tahu belum, apa sih itu yang dimaksud dengan Function Generator atau Generator Fungsi? (Source: cerdika.com)

Selasa, 23 Februari 2021

PISAV 11 Pertemuan 2 Genap - Rangkaian Mixer Audio

2. Skema Rangkaian Audio Mixer
    Tujuan utama mixer adalah mencampur dua buah sinyal atau lebih. Rangkaian utama dari mixer adalah penguat inverting (phase input dan output berbeda 180 derajat) yang rangkaiannya di bawah ini.
    Penguatan tegangannya (gain) =  (R2/R1). Hal ini karena arus yang mengalir ke input  (minus) op-amp baik dari R1 dan R2 selalu sama. Tegangan input = I x R1 dan tegangan output =  I x R2. Gain = Tegangan output/tegangan input. Jadi, seolah-olah input  (minus) op-amp seperti ground sinyal.
    Jika terdapat dua sinyal, rangkaiannya berbentuk seperti ini.
    Arus pada input – op-amp selalu sama maka arus R3 = – (arus R1 + arus R2). Tegangan outputnya = – (tegangan input1 / R1 + tegangan input2 / R2) x R3.
    Rangkaian ini menjumlahkan kedua tegangan input tersebut. Jika R1, R2, dan R3 nilainya sama, maka tegangan output = – (tegangan input1 + tegangan input2).

3. Jenis Mixer
    Menurut jenisnya, mixer dibagi menjadi dua, yaitu mixer analog dan mixer digital. Keduanya sama dari segi fungsinya, yaitu untuk meramu getaran suara yang dikirim oleh input atau bisa juga oleh microphone. Input di dalam mixer ada dua jenis, yaitu jenis balance (600 ohm) dan input unbalance (1,2 K ohm - 47 K ohm).
a. Mixer Analog
Gambar 3.3 Mixer analog
    Sebuah sinyal analog menggunakan sebuah gelombang penuh untuk mengodekan nilai data yang terus berkelanjutan. Ukuran nilai dari satu karakter gelombang adalah ekuivalen dengan sebuah nilai data atau dapat dikonversikan pada sebuah nilai data dengan fungsi matematis yang sederhana. Sebagai contoh, asumsikan bahwa data yang akan dikodekan ke dalam bentuk sinyal analog menggunakan frekuensi suara. Nilai numeric 100 dapat dikodekan dengan mengeset nilai 100 Hz. Angka 9999,9 dapat dikodekan dengan mengeset frekuensi sampai dengan 9999,9 Hz. Selama nilai data masih dalam range frekuensi maka nilai data tersebut dapat dikodekan dan dideteksi menggunakan sinyal.
b. Mixer Digital
Gambar 3.4 Mixer digital
    Sinyal digital dapat mengandung satu angka tertentu dari nilai yang mungkin. Istilah yang lebih tepat adalah sinyal diskrit, di mana diskrit berarti angka yang dapat dihitung dari semua nilai yang mungkin. Dari segi banyaknya nilai bit yang diwakilkan, pengodean sinyal dapat dibedakan menjadi binary signal, trinary signal, dan seterusnya. Sinyal digital juga dapat dihasilkan dari gelombang kotak sebagai gelombang pembawanya. Gelombang kotak memiliki pergeseran amplitudo yang tidak begitu jelas di antara kedua nilai gelombang yang berlainan. Gelombang kotak dapat dihasilkan melalui pertukaran dengan cepat atau pemulsaan, sebuah sumber energi elektrik atau optik. Transmisi data biner melalui gelombang kotak biasanya disebut pulse code modulation (PCM) atau on-off keying (OOK).

Senin, 22 Februari 2021

PRE Pertemuan 3 Genap - Rangkaian Pengatur Nada

3. Macam Rangkaian Tone Control
    Rangkaian tone control ada dua macam yaitu tone control pasif dan tone control aktif.
a. Tone Control Pasif
    Tone control yang paling sederhana adalah tone control pasif yang hanya terdiri dari potensiometer, resistor, dan kondensator. Pengaturan nada hanya sebatas cut terhadap nada-nada tinggi. Pada tone control yang seperti ini tidak terjadi boost dan tidak terjadi penguatan sinyal.
Gambar 6.4 Tone control pasif
    Jika posisi pengaturan VR minimum, maka nilai resistansinya adalah maksimal, sehingga kondensator C praktis dikatakan tidak berpengaruh terhadap sinyal audio yang melintas di antara input dan output. Apabila posisi VR maksimum, maka resistansinya minimal (atau nol) sehingga C menghubungkan singkat ke ground sebagian sinyal pada frekuensi-frekuensi tertentu. Frekuensi-frekuensi yang dihubungkan singkat oleh C adalah frekuensi-frekuensi tinggi dalam spektrum audio di mana reaktansi kapasitansi C adalah kecil terhadapnya. Pada frekuensi-frekuensi tinggi audio, nilai C adalah dalam besaran puluhan hingga ratusan nano Farad. Semakin besar nilai C semakin lebar jalur frekuensi tinggi audio yang akan di-cut.
b. Tone Control Aktif
    Tone control yang lengkap adalah tone control aktif yang menerapkan fungsi komponen aktif seperti transistor atau IC. Di dalam tone control aktif terjadi boost dan cut dan terjadi pula penguatan level sinyal. Umumnya sebuah tone control aktif mempunyai dua penyetelan nada, yaitu penyetelan boost dan cut untuk nada-nada rendah (bass) serta penyetelan boost dan cut untuk nada-nada tinggi (treble). Nada-nada rendah adalah range frekuensi audio pada kisaran 250 Hz ke bawah, dengan frekuensi senter antara 60 atau 80 Hz. Dan nada-nada tinggi berada pada kisaran 3 kHz ke atas dengan frekuensi senter antara 5 atau 10 kHz. Ada pula tone control yang dilengkapi dengan pengaturan untuk nada-nada tengah (midrange) dengan frekuensi senter 1 kHz.
    Selain memiliki fungsi utama sebagai pengatur nada, sebuah unit tone control secara keseluruhan berfungsi sebagai penguat tegangan sinyal audio agar mencapai level yang cukup untuk diberikan kepada power amplifier (penguat daya). Apabila level tegangan sinyal maksimal yang disyaratkan oleh power amplifier tidak tercapai, maka power amplifier pun tidak akan maksimal mengeluarkan daya-nya kepada speaker.

Selasa, 16 Februari 2021

PISAV 11 Pertemuan 1 Genap - Rangkaian Mixer Audio

    Perkembangan dunia audio pada saat ini menuju ke era serba digital. Adanya teknologi digital menyebabkan banyak cara-cara baru yang diperkenalkan dalam membuat suatu peralatan audio termasuk mixer. Mixer merupakan bagian dari sistem reproduksi sinyal audio. Mixer berfungsi untuk mencampurkan dua atau lebih sinyal audio menjadi satu sinyal audio. Sebelum ada teknologi mixer digital, mixer analog sering digunakan dalam mereproduksi sinyal atau pencampuran sinyal audio.

A. RANGKAIAN MIXER AUDIO
Gambar 3.1 Mixer audio

    Mixer audio adalah alat untuk mengatur sinyal elektrik dari microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Operator menggerakkan isyarat ini dengan knob/tombol, kemudian mengarahkan kembali sinyal ke tape recorder, sinyal prosesor, dan monitor power amplifier. Namun, saat ini telah banyak audio mixer yang tidak hanya berfungsi sebagai pencampur saja, tetapi juga sebagai pemroses audio yang dimanakan console atau mixer console.
1. Fungsi Mixer Audio
    Mixer berfungsi sebagai pencampur suara. Sebuah mixer console, apakah itu analog atau digital atau juga disebut soundboard/mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk memadukan, pengatur jalan (routing), mengubah sinyal level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal-sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier. Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan, sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran baik radio maupun televisi dan juga pasca produksi pembuatan film. Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Fungsinya mencampur segala sesuatu yang masuk, kemudian menyeimbangkannya, menjadikannya saluran dua kanal (L-R jika stereo dan satu jika mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif lalu diumpankan ke power amplifier dan terakhir ke speaker.
    Mixing console menerima berbagai sumber suara, bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape deck, atau DAT. Dari sinilah dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran sebuah sistem audio. Sistem audio diumpamakan sebagai tubuh manusia; snake cable bisa diumpamakan sebagai sistem saraf, dan mixing console sebagai jantungnya.

Senin, 15 Februari 2021

PRE Pertemuan 2 Genap - Rangkaian Pengatur Nada

 
2. Prinsip Kerja dari Rangkaian Tone Control
    Prinsip kerja dari rangkaian tone control yaitu pada frekuensi rendah atau bass dan frekuensi tinggi atau treblenya. Rangkaian pengatur nada dipasang sebelum rangkaian penguat. Penguatan rangkaian ditentukan oleh impedansi umpan balik (Z2), dibagi dengan impedansi input (Z1). Pada pengaturan nada baik bass atau treble pada posisi maksimum maka impedansi input (Z1) menjadi minimum, maka penguatan pada posisi tersebut menjadi besar. Tegangan yang dihasilkan dari tone control ini adalah mulai dari 9 volt DC sampai dengan 18 volt DC.
    Tone control memiliki empat transistor terbagi dalam tiga bagian utama yaitu bagian penguat depan, bagian pengatur nada (tone control) dan bagian penguat akhir. Pada bagian depan dapat dibangun menggunakan dua transistor yang disusun dalam penguat 2 tingkat. Kemudian bagian pengatur nada dibangun menggunakan sistem pengatur nada baxandal yang dapat mengontrol nada rendah atau nada tinggi. Kemudian bagian akhir digunakan penguat dua tingkat yang dibangun menggunakan transistor.
    Rangkaian tone control baxandal merupakan rangkaian penguat dengan jaringan umpan balik (feedback) dan rangkaian filter aktif. Rangkaian baxandal hanya tergantung dari pengaturan potensiometer bass. Batas pengaturan maksimum potensiometer bass merupakan maksimum boost (penguatan maksimal bass) dan batas pengaturan minimum potensiometer bass merupakan maksimum cut (pelemahan maksimum).
    Pada saat frekuensi nada bass meningkat, maka akan memberikan efek pada resistor sampai kapasitor sehingga tidak lagi memberikan efek pada rangkaian. Sehingga frekuensi di atas tidak dipengaruhi oleh posisi potensiometer bass pada maksimum boost dan cut atau dibiarkan flat. Untuk nada treble, pada akhir frekuensi tinggi audio kapasitor bertindak sebagai short circuit. Maka penguatan akan diatur oleh potensiometer treble.

Gambar 6.3 Blok diagram rangkaian tone control (Pengatur Nada)

Tugas 1 PRE Genap Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PRE Kelas 11

PISAV Pertemuan 5 Genap - Pembuatan Master Rekaman Audio

 

MEMBUAT MASTER REKAMAN AUDIO
    Kata recording diambil dari bahasa Inggris. Namun, di belahan dunia manapun kata recording sudah sangat familiar di telinga semua orang. Dalam bahasa Indonesia, kata "recording" berarti 'merekam'. Definisi recording sebenarnya ialah mencatat atau mengabadikan sesuatu melalui peranti rekam, sesuatu itu bisa dalam bentuk suara atau pun gambar, yang berikutnya kita dapat mendengar atau melihatnya kembali.
1. Jenis Produksi Audio
    Produksi audio merupakan produksi untuk pembuatan program audio yang dirancang untuk diperdengarkan kepada pendengar. Kegiatan produksi audio ini biasanya dilakukan oleh stasiun radio. Elemen-elemen yang digunakan dalam media audio, yaitu kata, musik, dan efek suara. Jenis-jenis produksi audio bisa dijabarkan sebagai berikut.
a. Program Radio
    Radio merupakan media auditive, yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Penyampaian gagasan, ide, dan pesan radio melalui gelombang elektromagnetik yang berupa sinyal-sinyal audio. Berdasarkan jenisnya, konten dalam program radio dibagi menjadi beberapa hal berikut.
1) Program hiburan
    Informasi yang disajikan dalam program ini bersifat untuk menghibur para pendengar radio. Isi program di dalamnya termasuk musik, humor, drama, kuis, dan lain-lain. Pada umumnya, program hiburan ini menjadi program utama radio-radio di Indonesia.
2) Program berita
    Program berita yang disajikan dalam program radio bersifat memberikan informasi kepada pendengarnya. Informasi yang disajikan dalam program berita radio, yaitu current affair, feature, dan entertainment. Current affair meliputi berita-berita straight-news yang sedang aktual dan faktual. Informasi ini disajikan dengan bahasa yang langsung tanpa ada alur cerita di dalamnya. Feature berisi tentang sisi lain dari lain dari berita yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat. Gaya bahasanya berbeda dengan straight-news karena feature menggunakan alur cerita dalam memberitakan informasinya. Berita entertainment berisi tentang berita yang menghibur dan ringan untuk diperdengarkan. Berita ini meliputi lifestyle dan tokoh-tokoh selebritas di dunia hiburan.
3) Program campuran
    Program campuran berisi tentang materi-materi yang mendukung acara siaran radio sehingga menjadikan kemasan sebuah radio menjadi lebih menarik. Materi-materi tersebut, antara lain iklan, radio exposure, station id's, dan opening atau closing dari program-program siaran radio.
b. Music Recording
    Music recording merupakan proses produksi untuk merekam musik. Pelaksanaannya biasanya dilakukan oleh studio rekaman, baik yang berskala kecil sampai perusahaan major label. Produksi musik ini melibatkan proses kreativitas di dalamnya untuk menentukan instrumen dan aransemen musiknya. Music recording ini biasanya dilakukan oleh para musisi untuk merekam lagunya sebagai bahan pembuatan album musiknya ataupun single untuk promo band mereka. Selain digunakan oleh para musisi, music recording juga dilakukan di dalam bagian produksi film untuk mengisi scoring music dalam film tersebut.

Senin, 08 Februari 2021

ULANGAN HARIAN 1 GENAP - PRODUKTIF 2 (PERENCANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO)

 

A. PETUNJUK PENGERJAAN SOAL
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal Ulangan Harian
2. Isilah Data Siswa dengan benar dan sesuai
3. Kerjakanlah dengan teliti dan cermat setiap soal yang diberikan
4. Periksa dan teliti kembali jawaban dengan benar sebelum mengirim jawaban

B. SOAL ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER GENAP
Berikut Link Soal UH 1 Semester Genap PISAV Kelas 12: https://bit.ly/UH1_PISAV12Genap

PRE Pertemuan 1 Genap - Rangkaian Pengatur Nada

Gambar 6.1 Rangkaian pengatur nada
    Apakah anda mengetahui apa itu rangkaian pengatur nada pada rangkaian elektronika? Rangkaian pengatur nada merupakan sebuah rangkaian yang berguna untuk mengatur nada audio pada sinyal input. Sinyal input berasal dari berbagai macam sumber, misalnya televisi, MP3, tape dan masih banyak lagi. Sinyal input juga terdiri dari berbagai frekuensi, dari tinggi hingga rendah. Dengan rangkaian pengatur nada inilah, anda dapat mengatur dengan mudah frekuensi nada yang akan diloloskan.
A. RANGKAIAN PENGATUR NADA
    Pengatur nada atau tone control merupakan rangkaian pengatur nada yang terdiri dari rangkaian filter, yaitu Low Pass Filter (LPF) dan High Pass Filter (HPF) maupun Band Pass Filter. Sebelum sinyal dikuatkan oleh rangkaian power amplifier, rangkaian tone control bekerja dengan mengatur nada yang akan dilewatkan pada rangkaian power amplifier, sehingga akan didapatkan nada sesuai dengan respons frekuensi pada loudspeaker dan akan didapatkan hasil (suara) pada loudspeaker yang sesuai dengan keinginan pengguna.
1. Pengertian Rangkaian Pengatur Nada
    Rangkaian tone control merupakan salah satu jenis pengatur suara atau nada aktif pada sistem audio. Dalam sistem audio, bagian pengatur nada terletak di antara bagian pre amplifier (penguat depan) dan final amplifier (penguat akhir). Pada bagian pengatur nada bass berfungsi menguatkan sinyal frekuensi rendah, adapun pada bagian nada treble berfungsi menguatkan sinyal frekuensi tinggi. Rangakaian tone control sederhana memiliki output yang cukup bagus dan bersih. Sinyal suara yang dihasilkan dari input sebelumnya sudah diatur oleh potensiometer dan kemudian dikuatkan oleh bagian Op Amp menggunakan transistor yang kemudian di kopling oleh kapasitor yang outputnya akan diatur kembali pada bagian control. Kurva penguatan (AV) terhadap besarnya frekuensi yang dikuatkan dapat digambarkan menggunakan kurva berikut.

Gambar 6.2 Kurva penguatan nada bass dan treble

Senin, 01 Februari 2021

PISAV Pertemuan 4 Genap - Prosedur Instalasi Sistem Audio Paging

 
Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan tentang instalasi sistem audio paging pada sekolah yang dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal dan pengaplikasiannya.
1. Sound system untuk paging system/informasi/pengumuman/music pengantar istirahat
Gambar 6.13 Blok diagram sound system untuk paging system/informasi/pengumuman/music pengantar istirahat
    Dengan amplifier ZA-2120, daya output 120 watt,  mampu menyuplai  10 bh ZS-646R dan ZH-625SM 2buah. Daya input ZS-646R  = 6 watt,  ZH-625SM = 25 watt, ZA-2120 = 120 watt.
2. Sound system untuk paging system + upacara bendera
Gambar 6.13 Blok diagram sound system untuk paging system + upacara bendera (1)
    Blok diagram di atas, adalah kombinasi antara sound system untuk paging/pengumuman, dengan fasilitas untuk upacara bendera/kegiatan di lapangan. Input mic bisa dibuatkan di dekat lapangan upacara, cari lokasi yang tidak mudah dijangkau siswa atau ditempat yang aman dari air hujan. Maksimal input mic 2 buah, karena ZA-2120  hanya memiliki input mic 3 buah. Satu buah dipergunakan untuk mic paging, 2 buah diset untuk mic pembawa acara dan mic pembina upacara. Untuk kebutuhan lainnya, bisa saja menggunakan mic wireless bila tidak menginginkan tarikan kabel yang dapat mengganggu bila pemasangannya tidak rapi dan rentan terhadap kerusakan di jack input mic karena sering dicabut dan dipasang. Perhatikan blok diagram di bawah.
Gambar 6.14 Blok diagram sound system untuk paging system + upacara bendera (2)
    Dengan kombinasi Portable Wireless amplifier tipe ZW-G810CU atau ASHLEY/KREZT, mic pembina upacara dan mic pembawa acara bisa menggunakan mic wireless. Selain fleksibel dan instalasinya mudah, portable mic wireless bisa disimpan di ruang center sound system, hanya mic-nya saja yang dibawa keluar untuk lebih aman dan praktis. Fasilitas yang dimiliki ZW-G810CU: tape player w/USB input (u/flasdisk), dan mic wireless genggam 2 buah. Di samping itu, ZW-G810CU juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan outdoor siswa, misalnya untuk pramuka. Alasannya, ZW-G810CU bisa menggunakan tenaga baterai/aki mobil. Kombinasi lainnya juga bisa menggunakan mic wireless Sennheiser EW 135 G3 (1 mic genggam + receiver) atau merk SHURE tipe PGX242/Beta58 (2 buah mic wireless genggam + receiver). Speaker ruang kelas bisa diganti dengan tipe wall speaker ZS-062 atau ZS-678 (daya 6 watt) dan speaker outdoor juga bisa diganti dengan tipe ZS-202C (daya 20 watt).
3. Sound system untuk paging system + upacara bendera + radio sekolah
Gambar 6.15 Sound system untuk paging system + upacara bendera + radio sekolah
    Untuk kegiatan radio sekolah, perlu ditambahkan perangkat mixer, minimal 6 channel (Roxy/Powerart/ASHLEY/Peavey). Lebih aman bila dipasang mixer 8 channel (6 channel mic input, 2 channel aux input).
    Untuk pelengkap, DVD player bisa dimasukkan mixer sehingga terjadi harmonisasi antara suara penyiar dan musik.  Mic bisa disediakan 2 buah atau lebih, untuk keperluan 2 orang penyiar/keperluan wawancara.
4. Sound system untuk paging system + upacara bendera + listening
Gambar 6.16 Sound system untuk paging system + upacara bendera + listening
    Untuk kebutuhan listening maka perlu dipasang speaker selector dari output amplifier sebelum ke speaker. Speaker selector yang tersedia 10 CH, tipe SS10CH. Jika diperlukan lebih dari 10 zone/kelas, bisa menggunakan 2 buah speaker selector. Hal yang perlu diperhatikan ialah pengkabelan. Dengan sistim kontrol per kelas maka akan dibutuhkan kabel dengan jumlah banyak. Pergunakan kabel multi dimana 1 kabel berisi 15 wire, atau 1 kabel berisi 9 wire sehingga bisa menghemat pengeluaran/biaya. Untuk jumlah speaker ceiling lebih dari 10 buah, maka amplifier harus diganti dengan tipe lebih besar dan bisa diganti dengan tipe ZA-2240, daya 240 watt.
5. Sound system untuk paging system + upacara bendera + bell sekolah
Gambar 6.17 Sound system untuk paging system + upacara bendera + bell sekolah
    Pada sistem ini bisa menggunakan software selain menggunakan timer. Oleh karena itu, harus ada perangkat komputer minimal Pentium 4 agar speed-nya cukup. Laptop atau desktop juga bisa digunakan.

Tugas 1 PISAV Genap: Mengerjakan soal di Google Form | Tugas PISAV Kelas 12

PISAV 11 Pertemuan 6 Genap - Rangkaian Proteksi Sistem Audio

RANGKAIAN PROTEKSI SISTEM AUDIO        Sistem audio merupakan sebuah system yang isinya berupa komponen-komponen elektronik yang dirangkai m...